foto ilustrasi
BIJAKONLINE.COM (Pasaman Barat)- Masyarakat Nagari Muaro Kiawai, Kecamatan Gunung Tuleh, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) berharap Dinas Pertambangan Provinsi Sumatera Barat dapat memantau galian "C" nakal yang masih beroperasi tanpa mengantongi surat izin di wilayah itu.

"Benar beberapa  galian " C"  beroperasi di wilayah  kita ini. Kondisi seperti Ini sangat merugikan masyarakat kita, karena mereka beroperasi di Daerah  Aliran Sungai (DAS) memakai ekskavator, hingga  membuat kebun masyarakat di sepanjang pinggiran sungai terancam runtuh," kata sejumlah warga yang masih enggan di sebutkan namanya saat bincang-bincang bersama media Bijakonline, Selasa 5 Desember 2017.

Dikatakan, beroperasinya beberapa galian "C" di wilayah tersebut sangat meresahkan masyarakat karena berdapak negatif terhadap lingkungan perkebunan masyarakat yang ada di sepanjang aliran sungai, akan tetapi sampai saat skarang tidak ada tindakan dari pihak manapun.

Akan tetapi lanjut mereka, walau tidak ada tindakan yang positif yang di lakukan pihak terkait  terhadap beriperasinya beberapa galian "C" yang ada di wilayah itu, kedepan  masyarakat akan mengambil langkah, apakah itu penghadangan terhadap track atau ekskapator atau melakukan demo ke kabupaten dan provinsi.

Mereka berharap secara diam-diam Dinas Pertambangan Provinsi dengan sigap dapat meninjau beberapa galian "C" yang ada di wilayah itu, apalagi kalau itu terjadi mereka siap mendampinginya menuju lokasi galian "C" tersebut.

Selain itu lanjut mereka beredar informasi di tengah-tengah masyarakat bahwasanya ada uang siluman Rp 30 ribu/ track, entah itu untuk siapa, mereka tidak tahu yang jelasnya ada indikasi untuk memuluskan pengoperasian galian "C" tersebut.

"Ini memang sudah sangat luar biasa, kenapa tidak ada tindakan yang tegas dari yang bersangkutan, kita lihat ketika di lakukan razia ekskapator sudah duluan keluar dan beberapa hari sudah kembali bekerja, " kata mereka. (Tim)



google+

linkedin