Nirwana, SPd dan Anie Suryatin, SPd

BIJAK ONLINE (SOLOK)-Dua orang guru SMA 2 Sumatera Barat, terpilih menjadi pertukaran guru antara Indonesia dan Australia untuk tahap II, yang akan berlangsung selama tiga Minggu mulai 15 Mei 2016 hingga 5 Juni 2016. 

Pertukaran guru Indonesia-Australia merupakan program Bridge Program Asia Education Foundation (AEF) di mana AEF ini telah bermitra dengan Australia-Indonesia Institute (AII) untuk mengelola pelaksanaan Proyek Building Relationships through Intercultural Dialogue and Growing Engagement (BRIDGE) Australia-Indonesia. 

Proyek ini ntuk tahap pertama telah dilaksanakan dalam kurun waktu  tiga tahun yakni dari tahun 2008-2010 dengan melibatkan 90 pendidik Australia dan 90 pendidik Indonesia dan dari 40 sekolah Australia dan 40 sekolah Indonesia. Australia Iondonesia Institute telah menerima dana dari Myer Foundation dan AusAID untuk mendukung keikutsertaan sekolah Australia-Indonesia. Bahkan sekarang program ini telah dikembangkan menjadi program bridge program China-Australia dan Korea-Australia.

Dua orang guru SMA 2 Sumbar yang akan mengikuti program BRIDGE ini adalah Nirwana, SPd guru Matematika dan Anie Suryatin, SPd guru bidang Study Bahasa Jepang dan akan bergabung dengan 32 guru dari seluruh Indonesia. “Saya sangat senang bisa terpilih dalam program pertukaran guru Indonesia dan Australia ini dan bisa menimba pengalaman bagi saya, sehingga bisa menambah pengetahuan kita,” tutur Nirwana,usai mengikuti Diklat pertukaran guru Indonesia-Australia, Jum’at (8/4) di Kompleks SMA 2 Sumbar, kawasan Koto Gaek Guguk, kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok. 

Hal yang sama juga disampaikan Anie Suryatin, dimana pertukaran guru Indonesia-Australia ini jelas akan memperluas pengetahuan dirinya serta akan bercerita tentang Indonesia di Australia. “Mudah-mudahan nantinya ilmu yang saya dapat akan berguna pula bagi kita di Indonesia, khususnya di Sumatera Barat,” ujar Anie Suryatin.

Keberangkatan guru SMA 2 Sumbar ini, juga didukung penuh oleh Kepala Sekolah SMA 2 Sumatera Barat, Irsyad dan berharap kedua guru SMA Sumbar ini bisa menjaga nama Indonesia di luar negeri. “Kita jelas berbangga dengan dipilihnya dua orang guru kita untuk mengikuti program BRIDGE ini,” tutur Irsyad, yang diamini oleh Kepala Tata Usaha SMA 2 Sumbar, Ispitri Rajo Alam. 

Dijelaskan Irsyad, tujuan pertukaran Program Bridge Indonesia-Australia  ini selain untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru-guru dan siswa-siswa Indonesia mengenai Australia kontemporer juga untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru-guru dan siswa-siswa Australia mengenai Indonesia, khususnya mengenai peran Islam dalam masyarakat kontemporer Indonesia. “Yang tidak kalah penting tentu untuk 

mendukung penguasaan bahasa asing di sekolah-sekolah Indonesia dan Australia,” terang Irsyad. Kepsek SMA 2 Sumbar ini juga berharap agar pertukaran hibah guru ini juga untuk mendukung pelaksanaan kemitraan sekolah atau untuk untuk memelihara hubungan yang ada di antara komunitas sekolah Australia dan Indonesia (wandy)

google+

linkedin