BIJAK ONLINE (Padang)-Sebagai Ketua Tim Investigasi LSM Mamak Ranah Minang, Jamalus Datuk Rajo Balai Gadang mencurigai adanya oknum aparat penegak hukum yang jadi beking pencurian kayu di Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) di wilayah Sako perbatasan Kabupaten Pesisir Selatan dengan Kabupaten Kerinci.

"Persoalan pencurian kayu di TNKS ini akan kami laporkan ke Polda Sumbar dengan tembusan Kapolri," kata Jamalus Datuk Rajo Balai Gadang ketika berbincang-bncang dengan Tabloid Bijak dan Padangpos.com, Minggu, 3 April 2016.

Menurut Jamalus, berdasarkan investigasi LSM Mamak, di sepanjang jalan dari Tapan ke Kabupaten Kerinci, terlihat dengan jelas jalan setapak masuk ketempat tumpukan kayu gelondongan yang sudah menumpuk. Kemudian, cara membawa kayu yang telah menumpuk ke mobil truk, dilakukan malam hari. Hebatnya, ada  oknum aparat hukum yang mengawal.

Kemudian, kata Jamalus, shawmill UD Mutiara Hutan yang beralamat di Lunang disebut-sebut sebagai salah satu pembabat hutan TNKS. Bahkan nama pemilik Shawmill yang akrab dipanggil Hap warga keturunan, termasuk yang berani membawa kayu hasil jarahannya di TNKS. 

Keberanian si Hap, kata Jamalus, konon karena dibeking langsung aparat hukum di Kabupaten Pesisir Selatan dengan sistem membayar setoran yang jumlahnya berpariasi, antara Rp 5 juta sampai Rp 15 juta. Jumlah seteron berdasarkan nego sebelumnya.

Selain shawmill UD Mutiara Hutan, lanjut Jamalus, juga disebut-sebut Shawmill Fira Karya Mandiri yang berlamat di Tapan dan nama pemiliknya Gani. Kayu yang dijarah di TNKS tersebut dijual ke Jakarta dan Kota Medan, Sumatera Utara. Adapun jenis kayu yang dijarah dari TNKS, kayu rasak, timbulun dan merantih. 

"UD Fauzi Leman beralamat di Painan Kabupaten Pesisir Selatan, termasuk yang dipergunjingkan ikut bermain dalam penjarahan kayu di TNKS. Bahkan, UD Fauzi Leman  disebut-sebut  yang paling berani membawa kayu tanpa dokumen, karena dibeking langsung aparat penegak hukum," tambah Jamalus. 

Menurut informasi yang dihimpun dari masyarakat, Kepala DInas Kehutanan, SUmatera Barat, Hendri Oktavia, seakan tak peduli dan seakan-akan cuek dengan adanya pencurian kayu di TNKS. "Bisa jadi pak kadis kehutan ini ikut bermain," kata anggota jemaah tabliq ini. (PRB)

google+

linkedin