BIJAK ONLINE ((LIMA PULUH KOTA)-Akibat curah hujan yang terjadi secara terus menerus, selama seminggu belakangan ini, mengakibatkan terjadinya jalan Suliki-Tanjung Mungo, kabupaten Lima Puluh Kota terban sebanyak 2 titik.
Wali nagari Tanjung Mungo Yefriadi kepada sejumlah wartawan di Payakumbuh, Senin (8/5), mengatakan, sebetulnya kejadian yang melanda jalan utama di Suliki itu sudah sering dan yang terparahnya terjadi terakhir 28 April 2017.
Jika jalan tersebut tidak diperbaiki atau ditanggulangi oleh dinas terkait secepatnya, maka bisa mengakibatkan jalan tersebut putus total dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda empat maupun roda dua. Sementara kemampuan nagari maupun pemerintah setempat (Camat.Red) sangat terbatas.
Jalan terban di nagari Tanjung Mungo itu berlokasi di KM 6 dari Suliki yaitu di jorong Lancaran, sepanjang lebih kurang 11 meter dengan lebar 4 meter dari bahu jalan, dengan kedalaman 6 meter. Saat ini kondisi jalan dapat dipakai 2 meter.
Masih dilokasi yang sama, kondisi batu bronjong dengan ukuran 10 meter kali 5 meter, dengan kedalaman 1 meter, juga sangat parah. “Besar harapan kita kepada dinas terkait dapat menindaklanjutinya, “harap Yefriadi.
Sementara itu, Camat Suliki Ali Sabri, menyebutkan, laporan jalan terban di nagari Tanjung Mungo itu, sudah kami sampaikan secara tertulis dan rinci kepada dinas terkait, dengan harapan segera disikapi, sebab jalan tersebut merupakan urat nadi perekonomian masyarakat, ujarnya.
Kemudian, masih diwilayah kabupaten Lima Puluh Kota, tepatnya di nagari Pauh Sangik, kecamatan Akabiluru, jalan ruas Suayan-Siamang Bunyi, juga dilaporkan Wali nagari setempat Edison Rajo Sigoto, putus akibat dilanda hujan deras, beberapa hari lalu.
“Atas kejadian itu, warga setempat melakukan gotong royong guna membersihkan gorong-gorong dan puing-puing berserakan, dengan tujuan untuk memudahkan akses transportasi antara kecamatan Akabiluru dengan kecamatan Guguak dan kecamatan Suliki, “kata Edison Dt. Rajo Sigoto kepada wartawan, di Payakumbuh, Senin (8/5). (Nur Akmal)