BIJAK ONLINE (Padang)-Sebagai Kepala Seksi Keselamatan dan Lalu Lintas Balai Teknik Perkereta apian Wilayah Sumatera Bagian Barat, Aam menilai Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman "tak becus"  mengurus penyelesaian pembebasan lahan pembangunan rel dan Station Kereta Api Duku- BIM. 

"Hingga kini sejak 2012 proyek pembangunan rel DUku- BIM,  tak bisa dijalankan karena terkendala masalah pembebasan lahan," kata Aam kepada Tabloid Bijak, di kantornya, Senin, 1 September 2015

Menurut Aam,  lahan yang akan dibebaskan Bupati Padang Pariaman tersebut hanya sekitar 4 kilo meter . "Masa iya dalam kurun waktu 4 tahun, pak bupati tak mampu membebaskan lahan," katanya dengan nada deram.

Kemudian, kata Aam, proyek kegiatan pembangunan Rel dan station kereta api Duku - BIM menjadi pantauan Presiden. "Sebanrnya kegiatan di targetkan selesai, Desember 2015 dan akan dioperasikan," katanya sembari menambahkan, pagu dana pekerjaan proyek pembangunan kereta api senilai RP 127,5 miliar.

Sementara itu, kepala Bidang LLAJ dan Perkeretaapian Dinas Perhubungan dan Komukasi Sumatera Barat, Juharson mengatakan, terkait pembebasan lahan untuk proyek Rel dan station Duku- BIM tinggal kurang lebih 17 persen lagi, saat ini tinggal negosiasi dengan pemilik lahan mengenai harga. Ujar nya

Kemudian, kata Juharson yang mengaku kuliah pasca sarjana di Universitas Negeri Padang ini, terkait dengan ganti rugi lahan dibentuk tim Sembilan bentukan pemkab Padang Pariaman. 

Kemudian, Lanjut Juharson, harga lahan tiap-tiap lokasi memang ada perbedaan. "Tim Apraisal lah yang menentukan harga lahan dan bangunan yang akan diganti tersebut," tambah  Juharson. (chan)

google+

linkedin