BIJAK ONLINE (SOLOK)-Si Jago merah melalap rumah parmanen yang berisikan tiga rumah dan sembilan kamar milik Ahmad Yundra,  pegawai Dinas Dispora Kota Solok, yang berada di RT03/RT01, Kelurahan Kampung Jawa, Kacamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Selasa 8 September 2015. .

Kejadian tersebut terjadi pada jam sibuk yakni sekitar pukul 10 pagi, pada saat warga yang tinggal disana sedang tak ada dirumah, sehingga tak ada korban jiwa, meskipun begitu, tak ada satupun barang yang berhasil diselamatkan.

Sebanyak 28 Korban, kini terpaksa tinggal di tenda darurat yang didirikan oleh BPBD Kota Solok, korban merupakan pegawai, karyawan bank, sopir, pedagang serta anak-anak kost.

Berdasarkan pantauan Koran Padang, untuk memadamkan api, diterjunkan hingga 4 unit mobil pemadam kebakaran, dua dari kabupaten solok, dan dua dari kota solok. pada saat kejadian tersebut semua spontan melakukan pengamanan, mulai dari petugas hingga masyarakat. Sehingga terdapat 1 unit mobil Avanza yang kebetulan berada di halaman rumah berhasil diamankan, namun selain itu hangus hingga yang tertinggal adalah puing-puing sisa kebakaran.

Setelah kabakaran berhasil dipadamkan, berdasarkan pantauan Koran Padang, Tim Reaksi Cepat (TRC) mebantu warga membersihkan puing-puing sisa kebakaran, serta membangun 6 buah tenda darurat untuk 6 kepala keluarga serta anak-anak kost.

Kepala BPBD Kota Solok, Ori Affilo mengatakan selain membangun tenda, BPBD juga memberikan bantuan berupa nasi bungkus, family set, tikar dan sebagainya sebanyak jumlah korban,”kami telah meberikan bantuan untuk penaggulangan ini untuk beberahari kedepan, dilihat dari kondisi dan situasinya, sementara itu untuk dapur darurat apakah dibutuhkan atau tidak, kami masih berkoordinasi dengan Dinas Sosial,” kata Ori.

Berdasarkan laporan pemilik rumah kepada BPBD, kebakaran tersebut disebakan karena alat pemasak nasi elektronik atau Magic Jarr, mengalami korsleting, sehingga memunculkan percikan api yang menjadi penyebab kabakaran, “kami mendapati info dari pemilik rumah, kebakaran disebabkan karena korsleting magic jarr,” kata Ori.

Sementara itu untuk kerugian semetara berdasarkan laporan kelurahan mencapai 800 Juta rupiah,”laporan kelurahan kepada kami, sementara kerugian korban ditaksir sekitar 800 juta,” jelas Ori.

Karena kejadian ini Ori menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan barang-barang elektronik bertegangan tinggi, karena jika lalai dapat mengakibatkan bencana yang tak diinginkan. Hal tersebut sangat sering terjadi, bahkan dari bulan Januari hingga September 2015, seminimalnya terjadi bencana kebakaran satu kali setiap bulan, yang didominasi karena faktor kelalaian masyarakat.(Wan/Van)

google+

linkedin