BIJAK ONLINE-Walikota Padang H. Mahyeldi kembali 'singgah sahur' di rumah warga yang kurang mampu, mengugah jiwa Islamiah kita.  Kali ini di rumah keluarga Dafrizal alias Atang di Kelurahan Tabing Banda Gadang, Kecamatan Nanggalo, dini hari, Minggu (6/7).

Pasangan Atang (39) dan Susi (38) adalah keluarga sangat sederhana yang tinggal bergedincit bersama tiga anak mereka di dalam rumah yang mungkin hanya layak disebut bedeng, beridiri bangunan di atas tanah rawa-rawa milik dari keluarganya. Betapa tidak, bangunan berukuran sekira 6 x 3 meter tersebut terbuat dari seng bekas yang disusun - susun pada beberapa tulang kayu di tempati 5 orang.

Sementara lantai bangunan tersebut terbuat dari coran kasar dan sebagian lagi masih tanah. Posisinya lantai hanya sedikit lebih tinggi dari rawa, dimana lokasi rumah itu berdiri. Sedangkan menuju pintu masuk rumah itu, dipasang beberapa helai papan sebagai jembatan. Atapnya pun sangat rendah. Ketika Mahyeldi mendekati pintu, maka kepala Walikota Padang itu dapat menyentuh ujung atap rumah.

"Selamat datang, Pak Wali. Beginilah keadaan tempat tinggal kami, Pak Wali," Kata Atang saat menyambut orang nomor satu Kota Padang itu yang didampingi tiga pejabat eselon II, Frisdawati Boer, Edi Hasymi, Didi Aryadi Kabag. Humas dan Protokol Mursalim.

Sama dengan singgah sahur sebelumnya di rumah keluarga Mustafa di Aie Pacah. Tuan rumah diminta tidak mempersiapkan apa - apa untuk keperluan sahur. Semua kelengkapan untuk makan dan minum sahur bersama dibawa oleh tim Walikota.

"Kami tidak menyangka kalau Pak Wali yang akan datang, cuma kami dipesankan akan ada tamu dari Pemko untuk makan sahur di sini, dan kami  dilarang mempersiapkan apa - apa," ungkap Atang.

Atang yang berprofesi sebagai pengojek ini mengaku kagum dengan Walikota yang sangat rendah hati. "Bayangkan, gini hari biasanya pejabat lain masih tetidur. Tapi pak wali masih bekerja. Ini semua pasti karena ketulusan hatinya untuk lebih dekat dengan rakyatnya, dalam mengabdi untuk masyarakat," ulas Atang.

Pada kesempatan itu, Walikota menyaksikan langsung, betapa masih ada warganya hidup jauh di bawah standar kelayakan. Keluarga Atang dan sebelumnya keluarga Mustafa hanyalah segelintir contoh. Di luar sana, masih ada seratus Atang dan seribu Mustafa yang menunggu uluran tangan dermawan serta perhatian dari pemerintah agar mereka dapat terentaskan dari ketidakmampuan secara ekonomi.

"Untuk itulah, kenapa program bedah 1000 rumah dan mencetak sepuluh ribu wirausahawan baru masuk dalam program unggulan kita," kata Mahyeldi.

Mahyeldi menyebut, rumah Atang juga menjadi target sasaran rumah yang akan dibedah dalam bulan Ramadhan 1435 H. "Pada saat hari raya nanti kita berhara keluarga Atang sudah bisa menempatinya," ujar Walikota.

Setelah sahur bersama keluarga Atang, Walikota memberikan bingkisan kepada Atang dan anak - anak mereka.(humas dan protokol)

google+

linkedin