BIJAK ONLINE (SOLOK)-Komisi II DPRD Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Jum’at (21/8), melakukan study banding  ke DPRD Kabupaten Solok, terkait Permasalahan Pupuk Organik dan Pertanian.     

Kedatangan Pihak Komisi II DPRD Merangin,  disambut oleh Kabag Persidangan, Drs. Ambiar, MM dan Budi Fitra Helmi, SS Selaku Kasubag Persidangan dan Risalah dan Anggota Humas dan Protokoler DPRD Kab. Solok. Rombongan   Komisi II DPRD Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi dipimpin oleh Ketua Komisi II, Darmadi dengan anggota , H. Syamsudin, Zainal Amril, Subhan, Sudirman dan Naswan.

Kepala Bagian Persidangan  DPRD Kabupaten Solok, Ambiyar dalam sambutannya mengatakan bahwa untuk pembagian pupuk wilayah pertanian di Kabupaten Solok dibagi menurut Kultur wilayah dan iklim, berdasarkan segmentasi wilayah pertanian maka wilayah Pertanian di Kabupaten Solok dibagi menjadi wilayah Pertanian tropis dan Subtropis, dimana pada pertanian tropis menghasilkan hasil pertanian berupa beras dan buah-buahan.

Sementara pada iklim sub tropis menghasilkan produksi pertanian dalam bentuk sayur-sayuran, teh dan buah-buahan subtropis, untuk wilayah pertanian subtropis berada di wilayah kecamatan danau kembar, sungai nanam dan sekitarnya, ungkapnya. “Pembagian pupuk sesuai kebutuhan daerah masing-masing,” tutur Ambiyar.

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Merangin Juga Mempertanyakan terkait dengan kelangkaan Pupuk dan Pestisida Kimia dengan Instument Alternatif berupa Pupuk dan Pestisida Organik di Kabupaten Solok. 

Kasubag Persidangan dan Risalah DPRD Kabupaten Solok, Budi Fitra Helmi mengungkapkan bahwa upaya untuk mengganti Pupuk dan Pestisida Kimiawi dengan Pupuk dan Pestisida Organik telah dilakukan di Kabupaten Solok di bawah pengawasan dan kendali Dinas Pertanian.

Selain itu juga diadakan kegiatan-kegiatan pendukung untuk mensosialisasikan Penggunaan Pupuk  dan Pestisida Organik diantaranya kerjasama dengan TNI dalam Bentuk TMMD dengan suport dan apresisasi oleh DPRD Kabupaten Solok. 

“Diharapkan dengan kemandirian masyarakat menggunakan Pupuk dan Pestisida Organik dengan produksi home industri dapat meningkatkan hasil pertanian di Kabupaten Solok tanpa bergantung terhadap keberadaan Pupuk dan Pestisida Kimia bersubsidi, sehingga hasil pertanian tetap dapat meningkat juga tanpa mengabaikan kerusakan tanah dan air oleh pencemaran Pupuk dan Pestisida Kimia,” terang Budi Fitra (wandy)

google+

linkedin