
PREDIKSI banyak ahli tentang Gerhana Matahari Total benar benar terjadi, Rabu 9 Maret 2016 dan bulan menutupi matahari, sehingga membuat sebahagian belahan bumi menjadi gelap. Bahkan masyarakat di 12 provinsi di Indonesia, seperti Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung,KalimantanTengah,KalimatanTimur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, SulawesiBarat, Sulawesi Tengah,dan Maluku Utara, ikut menyaksikan fenomena langka.
Menurut para ahli, Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang dapat menikmati fenomena langka ini dari daratan. Fakta ini sangat patut kita bangga dan bersyukur atas semua ini.
Terlepas dari semua fenomena yg terjadi ,ada sedikit pertanyaan sekaligus bahan renungan untuk kita semua. Pertanyaan ini di dasari oleh pengamatan serta pengalaman kita selama ini.
Pertanyaan pertama atau lebih tepatnya renungan pertama bagi kita, mengapa para ahli dari berbagai disiplin ilmu sepakat bahwa Gerhana Matahari Total (GMT) akan terjadi pada tanggal 9 Maret 2016. Bahkan para ahli sudah menetapkan jam serta menit bahkan detik kapan Gerhana Matahari Total tersebut melintasi kota yang masuk garis lintasan GMT dan fakta ini bisa dikatakan kajian yang hebat dan sangat mengagumkan.
Sebagai contoh di Provinsi Sumatera Barat, Kota Tua Pejat kab Mentawai akan mengalami GMT di mulai dari pukul 06:20:45.1 WIB dengan puncaknya pada pukul 07:19:31.0 WIB dan berakhir pada pukul 08:25:56.6 WIB. Kota Padang di mulai pada Pukul 06:21:14.4 WIB dengan puncaknya pada pukul 07:20:20.3 WIB dan berakhir pada pukul 08:27:13.9 WIB. Semua ahli sepakat dengan angka angka tersebut, Mengapa para ahli dari berbagai di siplin ilmu bisa sepaham dan sepakat dengan angka tersebut tak ada yang saling membantah.
Yang kedua, mengapa para ilmuan dan para ahli hisab sepakat Gerhana Matahari Total terjadi pada, Rabu, 9 Maret 2016. Bahkan mereka sama-sama menetapkan jauh-jauh hari sebelum hari H.Tak ada yang berbantah-bantahan tentang hal ini. Kemudian para ahli hisab dari kalangan mana pun organisasi apapun seakan sepaham dan sepakat kalau GMT benar benar terjadi pada hari itu.Tak ada Perbedaan akan hal tersebut. Mengapa mereka bisa sepakat dan sepaham ?
Pertanyaan selanjutnya, mengapa pada penetapan 1 Ramadhan , 1 Syawal, 10 Dzulhijjah sering terjadi perbedaan di kalangan ahli hisab dan para illmuan, serta pemerintahan. Sedangkan 1 Ramadhan, 1 Syawal dan 10 Dzulhijjah rutin terjadi setiap tahun. Berbeda dengan Gerhana Matahari yg terjadi dalam kurun waktu yang lama. Berdasarkan data yang ada di Sumatera Barat (titik koordinat yang sama) Gerhana Matahari hampir Total (98,7 %) akan berulang 350 tahun yang akan datang. Selanjutnya Gerhana Matahari Total ini akan melintasi Indonesia pada 20 April 2042 dan 12 September 2053 walau tidak pada titik koordinat sekarang.
Tapi mengapa penetapan 1 Syawal , 1 Ramadhan dan 10 Dzulhijjah kelihatan sangat sulit mencari kesepahamam dan kesepakatan dalam menentukan kapan terjadinya. Padahal para ahli menetapkannya juga berdasarkan peredaran benda langit bulan dan matahari. Benda yang di amati sama, tapi mengapa hasil berbeda.
Sedangkan kalau kita merujuk kepada Alqur'an, Allah SWT telah memberi jaminan atau kepastian bahwa peredaran matahari dan bulan berada pada garis edar yang telah di tentukan. Atau dalam artian peredarannya teratur menurut garis yang telah di tetapkan Allah, sesuai dengan firmanNya dalam Surat Yunus (10)ayat 5-6;
"Dia-lah yang menjadikan Matahari bersinar dan Bulan bercahaya,dan Dia-lah yang menetap tempat-tempat orbit (garis edar)nya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya)kepada orang orang yang mengetahui. Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang, dan pada apa yang di ciptakan Allah di langit dan di Bumi, pasti terdapat tanda-tanda (kebesaran-nya) bagi orang-orang yang bertaqwa#6,"(Q.S 10:5-6)
Pertanyaan ini perlu pengkajian lebih serius oleh para ahli, agar perbedaan demi perbedaan bisa di hindari. Sebuah pekerjaan rumah yang besar oleh pemerintah , organisasi keagaman, serta para ahli hisab dalam menentukan kapan terjadinya awal bulan Qamariah
Semoga Gerhana Matahari Total ini menjadi momentum bagi kita Untuk saling intropeksi diri dan saling menyatukan pandangan dalam menentukan awal bulan terutama awal bulan Qamariah. Gerhana Matahari Total yang kita saksikan ini bisa menjadi ajang "islah" untuk menyamakan pandangan sekaligus menjadi awal persatuan dan kesatuan untuk kemaslahatan ummat. Yang pasti kita patut bersyukur atas apa yg di karunia Allah kepada negeri kita ini. Fenomena Alam yang sangat langka bisa kita saksikan dengan mudah, gratis dan hanya ada di Indonesia. Semoga semua bisa terwujud...Mudah mudahan....!! (Penulis pemerhati sosial masyarakat)