BIJAK ONLINE (Padang)-Sebagai salah seorang kandidat yang disebut-sebut bakal maju di Pilwako Padang berpasangan dengan Mahyeldi Ansyarullah, Khairul Ihkwan sengaja berkunjung ke Panti Asuhan Puti Bungsu, yang berlokasi di Parak Jambu, Kelurahan Tunggul Hitam Kecamatan Koto Tangah, Kamis, 22 Juni 2017.
"Islam sangat memuliakan anak yatim , sehingga Allah menyebut kata “yatim” dalam Al-Qurán sebanyak 23 kali. Karena itu sudah sepantasnya kita memperlakukan anak yatim dengan baik," kata Khairul Ihkwan ketika memberikan kata sambutan seusai berbuka bersama.
Menurut Khairul, dirinya merasa terpanggil untuk berbuat baik dan berbagai rezeki dengan anak yatim. "Saya sangat bahagia bisa berbuka bersama anak yatim di Panti Puti Bungsu ini," kata Dewan Pengawas PDAM Padang ini.
Bicara anak yatim, kata Khairul, banyak ayat Al-Quran yang menuntuk untuk berbuat baik kepada anak yatim. “Dan berbuat baiklah kepada ibu bapak dan kaum kerabat serta anak-anak yatim dan orang-orang miskin.” kata adik Gubernur Sumbar ini yang mengutip QS Al Baqoroh,2:83.
Selanjutnya Khairul Ikwan menyebutkan, seluruh umat Islam diwajibkan untuk menyantuni anak yatim yang miskin. "Alquran pun mengatur tata cara pemeliharaan terhadap anak yatim yang kaya atau memiliki harta. Dalam Alquran surah an-Nisa ayat 10, yang artinya: ''Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya meraka itu menelan api senuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nya (neraka),'' kata putera Kuranji ini.
Dalam surah al-An'am ayat 152 juga dijelaskan, ''Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa...'' Dalam surah an-Nisa ayat 6 wali miskin diperbolehkan memakan harta anak yatim dan melarang wali kaya memakan harta anak yatim.''
Dalam ajaran Islam, pemeliharaan dan pembinaan anakyatim tak terbatas pada hal-hal yang bersifat fisik, seperti harta, tetapi secara umum juga mencakup hal-hal yang bersifat psikis. Dalam surah ad-Duha ayat 9, Allah SWT berfirman, ''Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.''
Seusai memberi kata sambutan, Khairul Ikwan melakukan peninjauan ke ruang tidur para anak yatim dan selanjutnya berdialog dengan Bunda ketua Yayasan Panti Asuhan Puti Bungsu dan banyak mendapatkan masukan.
"Dari beberapa aspirasi yang saya terima, rasanya panti ini perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah," kata alumni aktifis HMI ini.
Bicara pilwako Padang, kata Khairul, dirinya tak pula berambisi untuk maju. "Masalah itu saya tanggapai secara santai saja. Kenapa? Karena masalah itu tergantung nasib dan takdir, dan siapa yang akan menjadi walikota dan wakil walikota sudah tertulis di lufmahfuz," katanya santai. (PRB)