Foto diambil seusai hujan
BIJAK ONLINE (Kota Solok)-Sejak awal Hari Raya Idil Fitri 1438 Hijriah, jumlah pengunjung ke pasar kuliner Jalan Cengkeh Kota Solok ada peningkatan, apalagi sejak para pedagang mendapat bantuan tenda dari Menteri Perdagangan RI secara gratis di awal Ramadhan  untuk menjual kuliner pabukoan. 

"Sejak dapat bantuan tenda dari pak Menteri Perdagangan, selain suasana pasar kuliner tertata, juga ada peningkatan jumlah pengunjung dan lumayanlah," kata Erma salah seorang pedagang kuliner ketika dihubungi Tabloid Bijak, Rabu, 28 Juni 2017.

Menurut Erma, tenda bantuan Menteri Perdagangan diberikan diawal mau masuk bulan suci Ramadhan dan sejak itulah Jalan Cengkeh dijadikan pasar kuliner di Kota Solok. "Kami juga dijanjikan bantuan gerobak untuk tempat berdagang kepada lima puluh orang," kata pedagang sate kacang tersebut.

Sebelumnya, kata Erma, dirinya pedagang yang di relokasi dari taman dan sempat mendatangi Kantor Walikota mengadukan nasibnya, Senen, 6 Maret 2017 lalu  karena sepinya pembeli. "Kalau sekarang  sejak awal idil firi lumayan lah dan lai indak tauncang dagang ko," katanya.

Kemudian, Erma meminta sikap tegas Waikota Solok untuk nenertibkan pedagang kaki lima yang disinyalir akibat masih banyaknya pedagang kuliner lain yang masih bebas berjualan di pinggir jalan sehingga pembeli lebih suka berbelanja di pinggir jalan tersebut dari pada masuk ke kawasan pasar kuliner. "Apalagi banyak masyarakat yang belum tahu kalau jalan Cengkeh jadi Pusat Kuliner," katanya.

Sendu Armi salah seorang pengunjung Pasar Kuliner Cengkeh menilai, dari sisi penataan sudah bagus lah. Apalagi sudah tertata rapi dengan tenda bantuan Menteri Perdagangan. "Saya lihat, sudah ada kemajuanlah Kota Solok yang sudah punya Pasar Kuliner di Cengkeh ini," kata alumni Fakultas Tehnologi Informasi Universitas Andalas Padang ini.

Hanya saja, kata Sendu, penataannya harus lebih ditingkatkan lagi terutama dalam pengelompokan jenis kuliner yang dijajakan. "Yang tak kalah pentingnya, kebersihan tempat berjualan dan kemudian masalah harga,  jangan sampai tak wajar alias main pakuak," kata anak Rang Pauhlimo Kota Padang dan Sulit Air Kabupaten Solok ini. (PRB)  

google+

linkedin