BIJAK ONLINE (PAYAKUMBUH)---Kerjasama Satpol PP dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) kota Payakumbuh, membuahkan hasil maksimal. 8 orang anak jalanan terjaring  di Exs Aprilia dan pertokoan belakang Gumarang Lantai 2 pusat pertokoan pasar kota Payakumbuh, Senin (30/10) sekitar pukul 06.30 WIB.

Razia rutin yang dipimpin kasi Operasional Ricky Zaindra dan Danru Jamril sengaja melakukan razia anak jalanan pada subuh, mengingat kebiasaan anak-anak jalanan tertidur saat subuh. Celakanya, satu orang dari 8 orang anak jalanan itu, positif narkoba.

“Setelah berhasil kita amankan, mereka yang masih usia sekolah ini dibawa ke kantor Pol PP di Exs Poliko. Kemudian kita kerjasama dengan BNN Payakumbuh untuk melakukan tes urine, dari 8 orang itu, dinyatakan BNN 1 orang diantaranya positif narkoba,”ujar Kasat Pol PP Kota Payakumbuh, Devitra didampingi Kabid PPD Erizon, Kasi tibum Atrimon kepada sejumlah wartawan, Senin (30/10).

Dijelaskan Devitra, kedelapan orang anak jalanan itu masing-masing 2 orang berasal dari kabupaten Lima Puluh Kota, 3 Orang dari Kota Bukittinggi, 2 Orang dari Pasaman Barat dan 1 orang dari kota Payakumbuh.

AS (23) asal Tangah Sawah Kota Bukittinggi setelah dilakukan tes urine oleh BNN kota Payakumbuh dinyatakan positif narkoba jenis Ganja. Karena itu, AS diperiksa lebih lanjut oleh penyidik BNN kota Payakumbuh.

“Kemudian anak jalanan yang terjaring harus menekan surat pernyataan sebelum diserahkan kepada Dinas Sosial untuk dilakukan rehabilitasi di batalion 131 BS. Seperti diketahui, 16 ABG yang terjaring razia Minggu malam juga menjalani rehabilitasi di Batalion 131 BS. Sehingga anak jalanan yang terjaring Senin pagi akan bergabung di Batalion 131 BS untuk direhabilitasi sebelum dikembalikan kepada orangtua masing-masing, “terang Devitra.

Menurut pengakuan sepasang ABG yang terjaring razia rutin Pol PP, ZH (21) dan Rhm (19) asal Pasaman Barat, dirinya sampai di Payakumbuh dengan menaiki bus umum dari Pasaman pada Minggu.

Namun baru sampai di Payakumbuh tengah malam, dan ZH tidak tega membangunkan temannya sehingga memilih menginap di Pasar pertokoan Payakumbuh. Dia bermaksud hendak mengawani pacarnya Rhm untuk mencari kerja di Payakumbuh.

“Sepasang kekasih itu, berencana mau nginap di tempat teman, tapi karena sudah malam akhirnya nginap di pasar saja. Rata-rata anak jalanan ini berusia sekolah dan memiliki alasan sendiri kepada petugas. Namun kebanyakan mereka memilih hidup dijalanan karena beberapa faktor, seperti broken home, dan karena putus sekolah dan kurang mendapat kasih sayang, “jelas Devitra. (ada)

google+

linkedin