BIJAK ONLINE (LIMA PULUH KOTA)---Usai upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) di kabupaten Lima Puluh Kota, Bupati H. Irfendi Arbi menyerahkan tropi, piagam penghargaan dan tabanas bagi juara 1 Lomba Stand Pameran Inovasi kabupaten dan Kota Tingkat Provini Sumatera Barat tahun 2017, Sabtu (25/11).
Penyerahan beragam hadiah oleh bupati Irfendi itu didampingi Plt Kepala Dinas Pendidikan Indrawati Munir dan ketua PGRI kabupaten Lima Puluh Kota Radimas yang diraih Kabupaten Lima Puluh Kota. Selain itu tropi, piagam dan tabanas juara 1 Lomba Karya Inovasi Unggulan Tingkat SMA bagi SMAN 2 Harau, serta sejumlah penghargaan lainnya.
Acara tersebut ikut dimeriahkan dengan penampilan drum band dan musik tradisional talempong para guru. Pada peringatan HGN itu, terbukti dengan padatnya para guru dari daerah setempat ketika menuju lapangan upacara sepak bola di belakang Pasar Baru Suliki tersebut.
Saking membludaknya, para guru mengikuti upacara HGN itu, membuat Bupati Lima Puluh Kota H Irfendi Arbi, terpaksa jalan kaki dan naik sepeda motor anggota Polsek Suliki, sejauh 1,5 kilometer dari Pasar Lama Suliki hingga ke lokasi upacara di lapangan.
Selain dipadati sekitar empat ribuan guru, ikut hadir dalam acara itu Plt Kepala Dinas Pendidikan Nasional Indrawati Munir, ketua PGRI kabupaten Lima Puluh Kota Radimas dan berbagai pihak lainnya.
Sebelumnya bupati Irfendi Arbi dalam pidato Mendiknas Muhadjir Effendy yang dibacakannya, mengharapkan peringatan hari guru ini menjadi titik evaluasi yang strategis bagi pengambilan kebijakan guna menjadikan guru lebih kompeten, profesional, terlindungi, dan pada gilirannya lebih sejahtera.
“Kebijakan-kebijakan yang sedang dan akan terus dilaksanakan adalah menjadikan guru lebih kompeten, profesional, terlindungi, dan pada gilirannya lebih sejahtera, mulia, dan bermartabat,” ujar Irfendi mengutip pidato Mendiknas Muhadjir Effendy.
Dikatakan, guru harus bisa menjadi sumber keteladanan terutama bagi anak didik. Momentum HGN hendaknya bisa di jadikan sebagai refleksi apakah guru-guru sudah cukup profesional dan menjadi teladan bagi peserta didiknya, serta perlu dipertanyakan apakah mereka yang telah berjuang untuk mendidik dan membentuk karakter anak didik itu sudah dimuliakan.
“Pada sisi lain, apakah kita sudah cukup memuliakan guru-guru kita yang telah berjuang untuk mendidik dan membentuk karakter kita, sehingga kita menjadi pribadi yang sangat tangguh dan berhasil. Sebab tak ada orang yang sukses tanpa melalui sentuhan guru,”jelas Irfendi.
Dikatakan, peringatan hari guru juga menjadi titik evaluasi yang strategis bagi pengambilan kebijakan pemerintah. Harus diakui, hingga kini bahwa masih banyak persoalan guru yang belum sepenuhnya teratasi. Namun perlu disadari, upaya pemerintah tentu memiliki keterbatasan.
“Karena itu, sangat pantas kita beri apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah ikut membantu meningkatkan kapasitas dan kompetensi guru,” papar Irfendi sembari menuturkan terimakasih kepada semua pihak yang telah menjadikan mitra pemerintah dan mitra guru, serta apresiasi terhadap pemerintah daerah yang menjanjikan tunjangan tambahan dan membuat terobosan kebijakan yang inovatif kepada para guru.
Dijelaskan juga, tema HGN kali ini adalah membangun pendidikan karakter melalui keteladanan guru yang erat kaitannya dengan implementasi Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Perpres tersebut mengamanatkan bahwa guru sebagai sosok utama dalam satuan pendidikan.
“Mereka memiliki tanggung jawab membentuk karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah pikir, dan olahraga. Di samping itu juga guru dan tenaga pendidik harus mampu mengelola kerja sama satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat untuk mengobarkan Gerakan Nasional Revolusi Mental,” urai Irfendi.
Pada bagian lain Plt Kepala Diknas kabupaten Lima Puluh Kota Indrawati Munir menyebutkan, Dinas Pendidikan kabupaten Lima Puluh Kota terus melakukan upaya peningkatan profesionalisme guru di daerahnya.
“Peringatan HGN kali ini tidak hanya sekedar upacara, namun lebih dari itu, juga menjadi ajang mempererat silaturahmi para guru. Sebab, pada acara peringatan HGN ini seluruh guru bisa saling bertemu dan berbagi pengalaman dan memupuk rasa persaudaraan, “kata Indrawati. (ada)