TABLOIDBIJAK.COM (Kota Pariaman)—Kepala Desa Simpang Apar Kecamatan Pariaman Utara, Hendrik, berharap kepada pihak Pemko Pariaman, untuk dapat segera mencairkan Dana APB Desa Tahap II (40) parsen, karena waktu hanya tinggal 1 bulan, tambah lagi musim penghujan.
“Kita khawatir dana itu nanti menjadi Silpa dan tidak bisa dibelanjakan, karena terikat dengan jadwal dan waktu,” ujar Hendrik, didampingi Kaur Pembangunan Zulkifli di ruang kerjanya, Selasa (28/11/2017).
Dijelaskan, Desa Simpang Apar, mempunyai Anggaran Pendapat Belanja (APB) Desa Tahun Anggaran 2017 dari dua sumber. Pertama dari Alokasi Dana Desa (ADD) Pemko Pariaman Rp. 752.560. 434. Dana ini dipergunakan untuk operasional kantor, termasuk gaji perangkat dan kades serta kadus dan sebagian lainnya untuk rehab sarana prasarana kantor. Sementara Dana Desa (DD) suber dari APBN Rp. 784.555.197.
Lebih jauh disampaikan, adapun kegiatan yang sedang dikerjakan Lanjutan Pembangunan Kantor Desa Simpang Apar, bagian atas lantai dua dengan anggaran Rp. 260 juta, kini pekerjaan sudah siap sekitar 80 parsen.
“Insha Allah, dengan turunnya dana tahap dua, pekerjaan bisa diselesaikan 100 parsen dan bisa untuk ditempati,” ujar Zulkifli.
Menurut Zulkifli, bangunan ini merupakan bangunan baru yang dibangun sejak tahun 2011, karena kantor sebelumnya terkena imbas pelebaran jalan. “Jadi membangunnya secara berahap sesuai dengan anggaran yang tersedia,” tutur Zulkifli lagi.
Adapun penggunaan Dana Desa (DD) Rp. 784.555.197, untuk pembangunan gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan ukuran 4x6meter dan menghabiskan biaya Rp. 143.049.181, kini pekerjaannya baru mencapai 60 parsen dan menunggu pencairan dana tahap dua.
“Insha Allah tahun ini, gedung PAUD sudah selesai dikerjakan dan pada Tahun Anggaran 18, direncanakan untuk menganggarkan peralatan sarana dan prasana pembelajaran permainan anak,” kata Zulkifli lagi.
Kemudian, untuk pembukaan jalan baru Dusuin II Bay Pass dengan tujuan ke pemukiman penduduk yang sebelumnya, hanya jalan setapak. Pembukaan jalan baru ini lebar 4 meter, panjang 150 meter menghabiskan biaya Rp. 241.020.000, kiri kanan badan jalan dibangun talut, supaya tanah timbunan tidak hanyut, karena tanah itu rawa.
Terakhir pengunaan Dana Desa (DD) untuk pembuatan Irigasi sawah Dusun I dengan anggaran Rp. 299 juta lebih, selama ini sawah itu sering terendam banjir, bila musim hujan datang. “Muda mudahan dengan adanya irigasi dapat menghindari banjir,” tutur Hendrik menambahkan. (amir)