Teks Foto : Walikota Padang bersama Kepala Diskominfo Suardi dengan Personil Group Palito Nyalo beberapa waktu lalu.
BIJAK ONLINE (PADANG) – Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Kominfo plus Bagian Humas direncanakan bakal mengikuti kegiatan Sinergi Aksi Informasi Publik atau disingkat ‘SAIK’ tahun 2017 yang dilangsungkan di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) pada 21-24 November ini. Perhelatan yang digelar rutin tiap tahun itu, bakal diikuti pemerintah daerah melalui Organisasi Perengkat Daerah (OPD) terkait se-Indonesia.
Seperti diketahui, dalam kegiatan berskala nasional itu menyajikan beberapa rangkaian kegiatan. Diantaranya Anugerah Media Humas (AMH), Pertemuan Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) tingkat Nasional, Pameran tentang Kehumasan, Pelayanan Publik, Produk Layanan Unggulan Daerah dan Produk Informasi dari Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Selanjutnya juga ada Sarasehan atau Temu KIM tingkat Nasional dan Festival Pertunjukan Rakyat. “Insyaallah kita dari Padang akan mengikuti kegiatan SAIK 2017 ini.
"Alhamdulillah bapak Walikota Padang Mahyeldi menyatakan hadir memimpin rombongan pada pembukaan kegiatan, Selasa (21/11) di Lapangan Kantor DPRD Provinsi Sumsel itu,” sebut Kepala Diskominfo Suardi di Padang, Senin (20/11).
Dikatakan Suardi, ia pun mengaku bersyukur atas pencapaian Group ‘Palito Nyalo binaan dari Dinas Kominfo Kota Padang yang mewakili Sumatera Barat (Sumbar) menuju pentas nasional. Group kesenian dibawah pimpinan Dasrul itu pun telah berhasil memenangkan pertunjukan / lomba pemilihan media tradisional terbaik tingkat Sumbar dengan judul cerita “Rantau Malin”.
“Insyallah, kami siap berjuang dalam lomba Pemilihan Media Tradisional Terbaik se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI di Palembang tahun ini. Semoga Palito Nyalo mampu mempersembahkan dan menyuguhkan tampilan teater dengan sangat baik nantinya,” harapnya didampingi Kabid KSP Swesti Faloni.
Seperti diketahui, Palito Nyalo dalam teater singkatnya yang berjudul Rantau Malin memang terlihat begitu menarik ditonton dengan berbagai filosofi dan makna yang tersirat dari sepanjang alur ceritanya. Dimana ada Ilno Jackeny Ravega Ammara berperan sebagai Malin, Dede Putri Perdani sebagai Mandeh, Saparman sebagai Mamak, Zalmasri sebagai Sutradara / Penata Laku dan Dasrul sebagai Pemimpin Group.
Mereka semua mengekspresikan pesan, pendapat serta pentingnya kesenian tradisional sebagai kekuatan budaya Minangkabau yang harus dijaga dan dilestarikan. Meski pun seiring kemajuan zaman modern yang begitu pesat, namun keberadaan kesenian tradisional daerah mesti membumi di kalangan masyarakat terutama generasi muda.(David)