BIJAK ONLINE (PAYAKUMBUH)---Dinas Kebudayaan provinsi Sumatera Barat melalui bidang kebudayaan dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) kota Payakumbuh gelar pers conference Payakumbuh Botuang Festival (PBF) 2017, Sabtu (25/11) di ruang serbaguna wisma Flamboyan.
Payakumbuh Botuang Festival bakal digelar 26/11/2017 sampai dengan 02/12/2017 dan Pemerintah kota Payakumbuh siap mensukseskan Ivent daerah berskala Nasional yang dikemas dalam Payakumbuh Botuang Festival Tahun 2017.
Dinas Kebudayaan provinsi Sumatera Barat H. Muasri, menyampaikan, kegiatan PBF 2017 ini digagas oleh seniman dan pemerhati kota Payakumbuh. Dan kami Pemerintah provinsi sebagai pelaksana Festival bekerjasama dengan tim Kreatif seni serta pemerintah kota Payakumbuh melalui bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga.
Untuk tahun ini, PBF 2017 benar-benar event untuk publik/masyarakat. “Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap kedepannya penggiat dan pemerhati seni di kota Payakumbuh benar-benar dapat menciptakan suasana kondusif, membangkitkan seni kebudayaan daerah dengan memperhatikan lokal jenius kepada masyarakat," harapnya.
“Kami juga berharap peranan media agar dapat memberikan kontribusi besar terhadap event PBF 2017 ini, karena tanpa media tentu event ini tidak akan sampai ke masyarakat, sehingga masyarakatpun dapat mengenal, mengetahui dan menikmati PBF, “harapnya.
Sementara itu tim Kreatif PBF Yusril Katil, mengatakan, pada pembukaan PBF ini bakal dimeriahkan dengan 200 letusan bedil-bedil botuang yang mengingatkan kita pada permainan anak nagari pada masa lalu.
Ada empat latar yang digelar pada PBF ini diantaranya festival kuliner, street festival seperti pacu sampan, dan tabuik dibuang disungai sekaligus mengingat sejarah pahlawan serta di kelurahan Ampangan yang bakal menampilkan kesenian-kesenian botuang. Dan kami tim kreatif sudah sepakat dengan pemko Payakumbuh bakal menjadikan festival ini masuk kalender tahunan event kota Payakumbuh.
Ditambahkan Direktur PBF 2017 Ijot Goblin, nantinya event ini bakal kita fungsikan swadaya masyarakat setempat, hal ini dilakukan agar masyarakat terbiasa dengan tamu-tamu dari luar karena rumah masyarakat juga kita manfaatkan sebagai penginapan tamu-tamu yang berkunjung dari daerah luar dam kita tidak menyediakan hotel untuk mereka para tamu.
“Selain itu akan mengedapankan budaya ke arifan lokal serta income bagi penduduk setempat terhadap masyarakat luar karena event PBF kita gagas untuk masyarakat," ulas Ijot. (ada)