BIJAK ONLINE (SOLOK)-Masalah harga bawang yang anjlok harus menjadi perhatian Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat karena menyangkut dengan beban petanu yang semakin berat. Hal itu dikatakan Septrismen, Wakil Ketua DPRD Kab. Solok dari Fraksi Partai Gerindra, Kamis (5/10).

Ditambahkan Septrismen Sutan Putiah, saat ini beban petani semakin berat karna beban pengeluaran petani tidak sebanding dengan pengeluaran mereka. Oleh sebab itu selaku Pimpinan DPRD Kabupaten Solok dirinya akan mendorong Pemkab Solok untuk mencarikan solusi mengatasi dan membenahi harga bawang merah yang saat ini berafa dibawah Rp.10.000,-/Kg.  "Ini merupakan persoalan bagi pemkab solok untuk mewujudkan pilar ekonomi kerakyatan yang merupakan bagian dari empat pilar pembangunan kabupaten solok," kata dia.

Menurutnya hal itu dapat membantu petani yang kesusahan akibat harga bawang yang terus merosot tajam. Ketika diminta pendapatnya mengenai janji Perum Bulog yang disebut-sebut akan membeli bawang petani dirinya mengatakan akan meminta Pemkab Solok untuk menanyakan kembali kendala Bulog yang sampai hari ini masih belum turun mengatasi harga bawang petani dengan membeli bawang petani dari Solok Propinsi Sumatera Barat.

Senada dengan Septrismen, Anggota DPD RI asal Solok H. Nofi Candra, SE mengatakan pihaknya akan meminta kejelasan Perum Bulog yang akan membeli bawang petani. "Jika Perum Bulog tidak beli bawang kita maka kita dorong agar statemennya dicabut," kata Nofi Candra.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok Ir. H. Admaizon menyebutkan pihaknya sudah bekerja optimal agar petani di Solok tidak kewalahan akibat turunnya harga bawang. Selain telah berkoordinasi dengan Asisten II Setda Kabupaten Solok kata dia Dinas Pertanian Kabupaten Solok juga telah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Solok. "Bahkan Bupati Solok sudah kirim surat ke Perum Bulog sebelumnya," sebut Kepala Dinas.

Selain mengirim surat ke Perum Bulog itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok juga mengatakan sudah berkoordinasi dengan Pemprov. Sumbat untuk menangani persoalan pupuk. "Kita juga sudah koordinasi dengan Pemprov. Sumbar soal pupuk dan minta quota pupuk kita ditambah," sebutnya. -- * Risko Mardianto

google+

linkedin