BIJAK ONLINE (SOLOK SELATAN)-Wakil Gubernur Sumbar, H. Nasrul Abit melaksanakan penanaman perdana serentak kedelai tingkat Propinsi Sumatera Barat di Kelompok Tani Kuti Anyia Saiyo, Jorong Sungai Sanda, Lubuk Gadang Timu, Sangir, Jum'at (6/10).

Dalam sambutannya Wagub menjelaskan bahwa untuk tercapainya swasembada kedelei Tahun 2018, ditargetkan penanaman kedelai dengan luas mencapai 500 ribu Ha."Untuk Sumbar sendiri ditargetkan seluas 15 ribu Ha, dan sebagiannya seluas 2500 Ha ditargetkan dikembangkan di Solsel," terangnya

Wagub juga menjelaskan bahwa yang terpenting pemerintah akan menjaga agar harga kedelai jangan sampai jatuh. "Bulog harus melakukan intervensi dengan membeli hasil kedelai dari petani, seperti yang terjadi pada bawang saat ini," jelasnya

"Kami mengajak para petani untuk Bersungguh-sungguh dalam menanam kedelai ini, karna itu semua adalah untuk kesejahteraan para petani itu sendiri. Termasuk para kelompok tani yang mendapatkan bantuan untuk berhati-hati dalam pemanfaatannya, karna akan berhadapan dengan aparat hukum," jelas Wagub.

Sementara itu Wabup Solsel, H. Abdul Rahman menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat di Jorong Sungai Sanda yang terus mendapatkan kepercayaan dalam usaha-usaha pengembangan pertanian di Solok Selatan khususnya. "Dari 2500 Ha yang akan ditanami kedelai Kec.Sangir mendapatkan luas lahan yang paling besar, hingga 600 Ha. Dan diantara 600 Ha tersebut, sebagian besar berada di Sungai Sanda," terang Wabup

Wabup juga menjelaskan Solok Selatan sendiri telah mendapatkan bantuan berupa benih dan juga saprodi untuk 102 kelompok tani.
Disamping kedelai untuk tahun ini Solok Selatan juga telah melaksanakan 92 Ha Cetak Sawah Baru. "Alhamdulillah masyarakat sudah menikmatinya," ucap wabup mensyukuri

Sebelumnya Sungai Sanda terkenal sebagai sentra jagung, dan memiliki prospek sangat bagus, "menanam jagung terus menerus kurang baik untuk tanah. Perlu diselingi dengan kedelai karena ada bakteri yuzubium yang baik untuk menggemburkan tanah. Sekaligus memutus siklus hama dan mengembalikan unsur hara," ujarnya

Kadis Pertanian Solsel, Tri Handoyo, mengemukakan bahwa dalam rangka UPSUS (Upaya Khusus) swasembada kedelai tahun 2018, Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1.260.900,- untuk setiap hektar lahan yang ditanami kedele. "Bantuan ini dapat dimanfaatkan untuk membiayai pembelian benih kedele berlabel, pembelian pupuk bersubsidi, dan saprodi lain sesuai kebutuhan," ucap Tri Handoyo.
Tri juga menjelaskan bahwa untuk Solok Selatan sendiri dengan target 2500 Ha, hingga hari ini telah terpenuhi 1.540 Ha atau 62% dari target yang telah ditetapkan yang terdiri dari 102 kelompok tani. "Alhamdulillah hingga hari ini 95 dari 102 kelompok tersebut sudah mendapatkan transfer uang untuk pembelian saprodi UPSUS swasembada Kedelai tahun 2018," rincinya

Ketua kelompok tani Kuti Anyia Saiyo, M.Ilyas, menyampaikan dukungan penuhnya terhadap usaha usaha dalam peningkatan swasembada kedelai khususnya di Sumbar. Disamping itu beliau juga menyampaikan beberapa harapan pada kesempatan tersebut "Mewakili petani kita mengharapkan adanya kepastian harga dan pemasaran. Termasuk perbaikan akses jalan menuju lokasi perkebunan sejauh 3,5 Km," harapnya

"Inshaa Allah untuk tahun 2018 kita akan usulkan jalan tersebut untuk memudahkan transportasi hasil tani," tukas Wabup menjawab usulan ketua kelompok tani tersebut.

Turut hadir Anggota DPR-RI, DR.Hermanto, Unsur Kementrian Pertanian, Ketua DPRD Solsel Sidik Ilyas, Kadis Pertanian Prop.Sumbar Candra, Perwakilan BPTP Prop.Sumbar, Perwakilan Danrem 032 Wirabraja, Polres Solsel, serta ratusan undangan lainnya. - Risko Mardianto

google+

linkedin