Bagi masyarakat pedalaman pendidikan masih dipandang sebelah mata. Suatu kebijakan yang bersikap kurang adil pada infrastruktur yang berada di pelosok. Jika kita bandingkan dengan fasilitas dikota besar, sudah tentulah memiliki gedung sendiri.

Sedangkan di desa terpencil jangankan memiliki gedung sendiri, satu gedungpun harus terbagi yang mengakibatkan kurangnya kesempatan siswa untuk membuka cakrawala. Mereka sangat merasakan ketidakadilan tersebut. Yang mereka harapkan agat pemerintah dapat bersikap lebih bijaksana dalam pemerataan pendidikan di negeri ini. Fasilitas yang tidak lengkap serta pengajar yang tidak profesional menjadi masalah bagi minat belajar masyarakat pedalaman.

Tetapi, semua kekurangan dalam pendidikan tidaklah menjadikan niat anak bangsa menjauh dari bangku sekolah. Terbukti banyak siswa yang rela berjalan kaki puluhan kilometer hingga harus melewati arus sungai agar dapat sampai ke sekolah. Setidaknya semangat pelajar di daerah pedalaman ini yang pantas dijadikan motivasi agar pendidikan di negeri ini bisa menjadi lebih baik lagi.

Besar harapan, wajah pendidikan di indonesia generasi penerus bangsa kembali bersinar layaknya matahari dipagi hari. ** (Penulis adalah seorang Mahasiswa dan Mantan Penyiar di Radio Teman Sejati Solok Selatan)

google+

linkedin