BIJAKONLINE (Kota Solok)-Kapolres Solok Kota AKBP. Doni Setiawan yang dihubungi terpisah mengatakan kebanggaannya pada personil yang ia pimpin karna kehadiran polri dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Ia juga berharap setiap personil polri diwilayah hukum polres solok kota dapat meneladani hal yang dilakulan Bripka Maihendri. "Meskipun dalam bentuk yang berbeda, saya berharap akan ada banyak personil kepolisian resort solok kota yang mengambil peran ditengah masyarakat. Berbuat melindungi dan mengayomi serta melayani masyarakat dengan tulus ikhlas, bagi yang sudah optimal tingkatkan terus agar makin optimal lagi" ucap Kapolres.

Kapolres menegaskan, dirinya akan menyuport dan mendukung penuh segala bentuk pengabdian yang dilakukan personil. "Siapapun personil yang ingin mengabdi kemasyarakat sepanjang tidak melabrak undang-undang silahkan saja, saya siap mendukung secara penuh pengabdian itu. Tugas kita di kepolisian salah satunya memang melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat," tegasnya.

Hadir dalam kempatan itu Kombes Pol Sulistyo Pudjo Div Humas Mabes Polri, Kombes Pol Syamsi Kabid Humas Polda Sumbar, Agrino R. Surviva.S.os Div Humas Mabes Polri, Kompol Sumintak Wakapolres Solok Kota, Kompol Asli Chan Kabag Sumda, AKP. Kabut S Badu Bidang Humas Polda Sumbar, AKP. Rayes Hendra Bidang Humas Polda Sumbar. 

Usai didatangi Divisi Humas Mabes Polri dan Bidhumas Polda Sumbar Samuni (83) saat dikonfirmasi Bijak Online dikediamannya hari ini, Rabu (11/10) dengan senyum ramah dan mata berkaca-kaca mengatakan banyak terimakasih kepada kepolisian dan masyarakat yang ikut membantu Bripka Maihendri dalam membedah rumahnya. "Pak Mai (Bripka Maihendri,- red) terima kasih banyak pak. Sering-seringlah datang kerumah pak, anggap saja ini rumah orangtua pak mai," ucap Samuni haru dan bahagia karna hari ini pula dirinya bersama istri akan menempati kediaman barunya. 

Bripka Maihendri, SH yang juga dikonfirmasi mengatakan niatnya membangun rumah bagi keluarga tidak mampu itu didasari atas rasa prihatin karena pernah merasakan kehidupan yang sama dimasa lalu."Dulu ayah saya petani biasa , ayah kadang-kadang muat pasir juga buat cari uang. Rumah saya juga sama, karna itu saya membantu. Saya juga tidak sengaja melihat rumah ini. Ketika saya bertugas saya lewat kesini lalu saya mampir dan saya lihat kenyataan yang pernah saya lalui juga dilalui keluarga ini," jelasnya.-- Risko Mardianto

google+

linkedin