TABLOIDBIJAK.COM (Padang Pariaman)--Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur membuka Alek Nagari Koto Tinggi Kecamatan Enam Lingkung di Laga Laga Nagari setempat, Jumat (14/10/2017).

Didampingi sejumlah Kepala OPD, Kepala Bagian, Camat Enam Lingkung, Wali Nagari Gadur dan Wali Nagari Koto Tinggi, Wabup Suhatri Bur mengapresiasi kegiatan yang diangkat Niniak Mamak, pemuda dan tokoh masyarakat Nagari Koto Tinggi.

"Pemkab Padang Pariaman sangat mendukung kegiatan positif terutama dalam kegiatan adat dan budaya karena dapat memotivasi anak kemenakan kita mencintai adat dan budaya sendiri," kata mantan Ketua KPU itu. 

"Ini menunjukkan semangat kembali ke konsep nagari baik dari segi pemerintahan maupun tata kehidupan sehari-hari sudah berjalan dengan baik," sambungnya lagi.

Walaupun, lanjutnya, tidak dapat dipungkiri babaliak ka nagari tersebut belum mencapai target yang diharapkan namun setidaknya sudah teelihat berbeda dibanding konsep pemerintahan desa."Dapat kita lihat buktinya dalam keseharian, banyak kegiatan yang sudah mengarah adat istiadat yang terlaksana di masing-masing nagari," kata mantan Ketua BAZNAS Padang Pariaman itu.

Sinaro, mewakili Niniak Mamak Nagari Koto Tinggi, menyambut senang kedatangan rombongan Wabup yang awalnya akan bertolak ke Pariaman menghadiri Rapat Paripurna DPRD di laga-laga anak nagari Koto Tinggi yang terletak di Korong Balah Aie.

Sinaro menjelaskan bahwa kegiatan Alek nagari sebagai cara menggiatkan, mengaktifkan dan menyemarakkan adat budaya asli nagari. Sekaligus melindungi anak nagari dari serbuan budaya yang tidak sesuai dengan adat istiadat.

"Kita tidak bisa membendung budaya dari luar datang menyerbu nagari kita, tapi kita bisa memproteksinya dengan cara aktif mengajarkan kepada anak kemenakan adat dan budaya kita melalui kegiatan Alek nagari ini," jelasnya panjang lebar.

Menurut Sinaro, bangunan laga laga di Korong Balah Aie ini dengan susah payah didirikan masyarakat. Namun, berkat kerjasama dan gotong royong, laga laga bisa didirikan dan ditambah satu lagi di Korong Kampuang Jambak, "Jadi ada dua laga laga di Nagari Koto Tinggi ini," ujar Sinaro.
Di laga laga akan dididik anak kemanakan dengan adat budaya yang sesuai dengan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.

Sinaro mengeluh, bahwa konsep baliak ka nagari baru sekedar ganti baju, belum sampai ke sasaran. Menurut Sinaro, mungkin sebabnya sistim nagari itu sudah lama sehingga banyak yang lupa dengan sistim nagari yang sebenarnya.

"Kami berharap kepada Pemerintah Kabupaten untuk dapat memperbaiki kondisi ini sehingga harapan kita terhadap baliak ka nagari benar benar sesuai harapan," katanya lagi.
"Contohnya, perwakilan Ninik mamak di Bamus hanya 1 orang selain itu sistim voting dalam pengambilan keputusan tidak dikenal di Minangkabau," tukuknya mengakhiri. (rel/amir)

google+

linkedin