BANYAK juga yang bertanya kepada saya dengan pertanyaan;"Siapa yang layak dan pantas menjadi Ketua KONI Sumbar 2016-2020." 

Kemudian dengan tegas tanpa tedeng aling-aling saya jawab;"I dont know, alias saya tidak tahu." 

"Kenapa?, kata yang bertanya, sembari memberitahukan kalau Musyorprovlub KONI Sumbar, katanya bakal digelar, 7-8 Desember 2016 di Kota Padang. 

Lantas kepada yang bertanya, saya katakan ada tiga alasan, kenapa saya tidak tahu alias i dont know. 

Yang pertama, karena  saya bukan salah seorang kandidat yang akan maju, karena saya mengukur bayang-bayang sepanjang badan. Maksudnya tahu diri.

Yang kedua, saya bukan pula bagian dari tim sukses kandidat yang akan maju dan bukan pula konco palangkin dari yang basalero untuk menjadi ketua KONI Sumbar. 

Yang ketiga, tak banyak pula media, baik cetak, maupun online yang menggembar-geborkan para calon kandidat. Akibatnya, saya tak mendapat informasi valid tentang siapa yang akan maju. 

Tapi dari bisik-bisik atau ciloteh di lapau dan inbox di media sosial facebook, saya mendapatkan informasi,  yang akan maju itu disebut-sebut namanya, Handrianto, Kadris, Syafrizal Bachtiar, Sengaja Budi Syukur dan Syaiful SH Mhum. 

Dari lima nama yang disebut-sebut, dua diantaranya memang saya kenal dan pernah bekerjasama waktu pilkada Gubernur Sumbar dalam Tim IP-NA, yakni Sengaja Budi Syukur dan Syaiful SH Hum.

Sedangkan, Handrianto, Syafrizal Bachtiar dan Kadris Asrin, saya hanya tahu nama dan pernah bertemu dan tapi tak saling bercengkrama alias berdialog.

Selanjutnya, saya menyarankan kepada yang bertanya untuk menghubungi para profesor dan doktor olahraga di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang. Kenapa? Karena para profesor dan doktor olahraga itu, tentu lebih paham dan mengerti tentang dunia olahraga, termasuk mengetahui siapa diantara insan olahraga di Sumbar ini yang layak dan pantas menjadi ketua KONI Sumbar 2016-2020.

Sebagai seorang wartawan, saya juga berharap kepada profesor dan doktor olahraga FIK UNP untuk ikut mencari sosok figur yang layak dan pantas menjadi Ketua KONI Sumbar. Salah satu caranya, bisa saja para profesor dan doktor ini melaksanakan uji publik atau debat terbuka diantara figur yang akan maju. Maksdunya, ya seperti debat kandidat di pilkadalah, sehingga insan olahrahga di Ranah Minang tahu kemampuan sang calon Ketum KONI. Bila perlu, acara debat kandidat Ketum KONI Sumbar tersebut  live di televisi, RRI Padang atau TV swasta dan radio swasta yang sudah menjamur di Kota Padang.

Tak lupa juga saya sampaikan kepada profesor dan doktor olahraga FIK UNP tersebut, jangan sampai menyeret-nyeret nama gubernur. Soalnya, sangat tak logis atau lucu rasanya, jika pemilihan Ketua KONI Sumbar membawa-bawa nama gubernur. Kenapa? Karena Prof Dr H Irwan Prayitno PSi MSc adalah Gubernur Sumatera Barat dan bukan gubernur sekelompok orang.

Kemudian, sebagai kepala daerah, ya sangat tak mungkin pulalah Gubernur Sumbar akan turun gunung atau membentuk timses menjagokan seseorang. Jika calon yang dijagukan gubernur gagal, apa kata dunia.

Yang jelas kini, insan olahraga Sumbar melalui pimpinan cabang olahraga dan  KONI kota dan kabupaten, harus hati-hati menentukan pilihan dan dukungan. Kesalahan dalam memilih Ketum KONI Sumbar, tunggu sajalah kehancuran di PON Papua 2020 mendatang. Semoga. (Penulis wartawan tabloidbijak dan padangpos.com)

google+

linkedin