BIJAK ONLINE (Padang)-Sebagai Plt Bupati Kepulauan Mentawai, Syafrizal Ucok termasuk nekat berlayar dari Tuapejat ke Kota Padang menggunakan kapal Mentawai Fast, yang diampeh galombang begitu bergerak dari dermaga, Sabtu, 5 Novermber 2016.

"Kok takuik dilamun ombak, jaaan berumah dipingir pantai dan perjalanan ini salah satu kondisi yang harus diterima dan saya selalu bertawakal kepada Allah Yang Maha Kuasa," kata Syafrizal Ucok ketika berbincang-bincang dengan Tabloid Bijak dan Padangpos.com, diatas kapal Mentawai Fast mengarungi lautan lepas.

Menurut Syafrizal Ucok, keberangkatannya ke Padang sebenarnya, Jumat, 4 November 2016, sekitar pukul 15.00 WIB. Tapi karena cuaca badai, keberangkatannya tertunda karena Kapal Mentawai Fast mengambil sikap tak berlayar ke Padang sore itu, karena tak dapat izin berlayar dari syahbandar, berdasarkan laporan BMG. "Ternyata tadi pagi, (Sabtu, 5 November 2016, red), Mentawai Fast dapat izin berlayar dan tentu saya harus ikut berlayar, karena ada urusan pemerintahan yang harus saya hadiri di Padang dan Jakarta,," kata Ketua PBSI Sumbar ini.

Kemudian, kata Syafrizal Ucok, sebagai manusia tentu masih ada rasa takut dengan ilusi beragam. Soalnya, begitu bertolak dari Dermaga Tuapejat Ibukota Kepuluan Mentawai, langsung saja dihantam badai dengan ketinggian ombak yang mencekam. "Tapi setelah saya mendapatkan informasi tetang besarnya ombak, saya bisa memakluminya dan rasa takut dan cemas langsung berkurang," kata mantan PJ Bupati Dharmasraya ini.

Untung saja, Kapal Mentawai Fast berjalan lambat, karena kondisi melawan arus dengan ombak yang pendek-pendek, sehingga membuat kapten kapal menancam gas dan memperlambat kecepatan. "Kondisi itu membuat para penumpang mabuk laut dengan muntah-muntah dan untung saya tak muntah," ujar Ketua FKPPI Sumbar ini.

Kondisi dilamun ombak itu, memakan waktu sekitar satu setengah jam menjelang melewati jalur pasawangan. "Tapi begitu telah lewat jalur pesawang tersebut, kapal melaju dengan kencang, karena ombak besarnya punya jarak panjang dan serasa naik permianan boyan kaling," tambah manta Wakil Bupati Pessel ini.

Begitu terlihat gunung Padang, semua penumpang terlihat lega dan kemudian ombak tak sebesar dilaut lepas tadi. "Akhirnya Allah masih memberikan keselamatan bagi saya dan penumpang yang lain, dan saya langsung mengucapkan Alhamdillah, begitu turun dari Kapal Mentawai Fast," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Sumbar ini. (PRB) 

google+

linkedin