BIJAKONLINE.COM (Pasaman Barat)-Masyarakat Pasaman Barat (Pasbar) berharap agar seluruh Stasiun Pengisian Bahanbakar  Umum  (SPBU) yang ada di wilayah itu mendapat teguran keras dari pihak terkait. Kenapa? Karena pihak SPBU bukan lagi mengutamakan pengisian  kenderaan melainkan pengisian jeregen, hingga membuat antrian, bahkan di sinyalir ada juga  penjualan minyak ber subsidi pada pihak perusahaan.

"Betul, kita heran melihat SPBU yang ada di Pasaman Barat ini, kenapa  stok BBM baik premium maupun jenis solar sering habis, ada apa dengan pihak SPBU, apakah mereka sudah ada kerjasama dengan pihak tertentu, sehingga stok BBM sering habis," kata salah seorang masyarakat Simpang Ampek, Irwan pada media Bijakonline.com, Jumat (06/10/2017).

Dikatakan,  salah satu SPBU yang terletak di Jorong Batang Toman, Nagari Lingkuang Aua, Kecamatan Pasaman, pengisian Jeregen sudah menjadi perioritas mereka sehingga masyarakat pengguna kenderaan yang akan mengisi BBM terabaikan, bahkan stok  BBM juga di pagihari  sering habis, akan tetapi di malam hari kembali berpperasi untuk melakukan pengisian jeregen.

"Ini sudah menjadi hal yang lumrah, karena tidak adanya  pengawasan dari pihak terkait, atau pihak berkompeten, sehingga mereka meraja lela," katanya.

Hal senada juga di sampaikan, N (24) kepada awak media, kalau ia merasa kecewanya terhadap petugas SPBU larena mereka lebih mendahulukan mengisi jerigen daripada kendaraan.

Diakuinya, kalau setiap malam adanya aktifitas pihak SPBU melakukan pengisian jeregen, akan tetapi tidak ada peneguran terhadap mereka. Anehnya kejadian tersebut terus berlarut-larut bahkan di siang hari minyak jenis premium  sering terpampang Tulisan kalau Premium Habis, akan tetapi dimalam hari BBM  jenis premium itu sudah ada, dan SPBU membali beroperasi.

"Kita berharap adanya teguran keras dari pihak terkait sehingga pihak SPBU tidak terus melakukan hal yang demikian, yang dapatbmeruhikan khalayak ramai," katanya.

Pengawas SPBU Batang Toman Suardi saat di konfirmasi, awak media enggan memberikan komentar banyak. Katanya, pengisian BBM ke jerigen atau barang bukti yang di miliki oknum wartawan itu rekayasa serta  bisa saja diatur dan dihapus. (Arafat)

google+

linkedin