Ujicoba tersebut untuk optimalisasi tanam serentak dengan menurunkan dua unit mesin tanam merek Yanmar. Kegiatan penanaman ini dihadiri Kepala Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar, Candra didampingi Kabid, Pasiter Kodim 0308 Pariaman Kapten Rantono, Kepala Desa Manggung disaksikan Ketua Poktan se-Kota Pariaman.
Agusriatman menyampaikan tujuan penggunaan alat tanam padi ini adalah dalam rangka menghemat dan meminimalisir upah modal pertanian oleh para petani dalam upaya memperbesar keuntungan hasil pertanian oleh petani.
"Tahap ini kita baru melakukan uji coba dengan membeli dua unit mesin tanam padi, dengan optimis penggunaan mesin pertanian modern ini bisa meningkatkan produktivitas petani. Secara bertahap, semua alat pertanian akan dimodernisasi sehingga diharapkan bisa meningkatkan produktivitas padi serta memudahkan petani saat tanam dan panen di sejumlah daerah," sambung Agusriatman.
Kepala Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar Candra menjelaskan teknologi hasil rekayasaan tahun 2017 ini merupakan pemutakhiran mesin tanam padi Jajar Legowo (Jarwo Transplanter) yang merupakan hasil kerjasama penelitian dan pengembangan sebagai terobosan dalam mengatasi krisis pangan dunia di 2018 nanti.
Ia menuturkan, walaupun uji coba bercocok tanam padi dengan mesin ini masih terbatas pada lahan sawah seluas 2 hektar di sawah milik Kelompok Tani, namun para petani nampaknya cukup gembira dan puas. Bahkan para petani sempat melakukan uji coba mengoperasikan mesin tanam padi itu bersama anggota TNI dari jajaran Kodim 0308 Pariaman.
Kata Candra, Jika dibandingkan dalam satu hektare cara manual bisa selesai dua hari, sedangkan dengan alat tanam ini, satu orang selesai dalam satu hektare dalam waktu setengah hari dengan cara kerja alat ini yakni bibit yang sudah berumur tujuh sampai 15 hari cukup dipasang di atas alat, lalu dijalankan dan akan tertanam dengan sendirinya.
"Keunggulan alat ini adalah selain jarak tanam yang rapi, tanaman juga dapat menyerap unsur hara dan menerima sinar matahari secara merata, mesin ini akan dipinjamkan ke petani yang membutuhkan melalui kelompok untuk melakukan penanaman yang diatur oleh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) kecamatan masing-masing," imbuhnya.
Ia berharap seluruh petani di Kota Pariaman ini mampu mengembangkan dan memanfatkan teknologi Alsintan (Alat Mesin Pertanian).[ph/amir)