LIPUTAN KHUSUS

BIJAK ONLINE (PAYAKUMBUH)---Pasangan Walikota-Wakil Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi-H. Erwin Yunaz selalu punya mimpi besar untuk memajukan tanah kelahirannya dan selalu memikirkan kesejahteraan masyarakat.

Kali ini, mimpi besar duet Walikota-Wakil Walikota pilihan rakyat itu, yakni pembangunan gedung parkir 5 lantai, direncanakan dibangun di eks, terminal Sago saat ini. “Diharapkan dengan dibangunnya gedung parkir 5 lantai tersebut dapat mengurangi persoalan perparkiran di kota Batiah ini, “ujar Walikota Riza Falepi kepada wartawan di kantor Balaikota Payakumbuh, baru-baru ini.

Dijelaskan Riza Falepi, tujuan dibangun gedung parkir berskala besar itu, untuk menanggulangi masalah perparkiran kota Payakumbuh yang selama ini dinilai mengganggu kelancaran dan ketertiban lalu lintas, karna sebagian parkir dipinggir jalan protokol kota, dan dalam waktu dekat dapat diatasi dengan dibangun gedung parkir 5 lantai yang perencanaannya sudah dimulai tahun ini.

Menjawab wartawan, pembangunan gedung yang berukuran 18 x 100 meter itu diperkirakan menelan dana Rp30 milyar yang di anggarkan melalui APBD kota tahun 2018/2019, dan tahun ini perencanaan pembangunannya sudah dimulai, baik dalam bentuk Datail Engenering Desain (DED), Amdal Lalin dan persyaratan lain untuk itu sudah dapat dilakukan akhir tahun ini.

Diakui persoalan perparkiran kota Payakumbuh selama ini belum tertata sedemikian rupa, hal itu disebabkan area parkir yang tidak memadai sehingga harus memamfaatkan bahu jalan. “Dengan selesainya pembangunan gedung tersebut persolan parkir dapat dilakukan sedemikian rupa, “terang Riza Falepi.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Payakumbuh Adrian,SH, M,Si didampingi Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Drs. Afrimars, MM, Kabid Keselamatan Pengurusan dan Operasional Jhonny Parlin, S.STP, M.Si dan Kasubag Program dan Keuangan Rini Desanty, S.Kom dalam percakapannya dengan wartawan diruang kerjanya, kemarin, membenarkan hal tersebut.

“Meskipun persoalan tetap masih ada, apalagi semakin hari jumlah kenderaan terus bertambah disamping kota Payakumbuh yang menjadi kota tujuan utama di Sumatera Bsarat, disamping kota perlintasan Sumbar-Riau dengan frekwensi lalulintas cukup padat, “jelas Adrian.

Ditambahkan Afrimars, 10 dari 24 titik Alat Pengendali Isyarat lalu lintas (APILL) berupa traffic light dan warning light mengalami kerusakkan berat dan sedang, disebabkan tua dimakan usia.

“Keberadaan traffic light dan warning Light itu, seyogyanya sudah ada yang harus diganti, mengingat pengadaannya tahun 2006 lalu. Dengan usia kurang lebih 12 tahun dengan beroperasi siang malam, panas hujan dan sering kali listriknya mati, ikut menambah kerusakan yang dialami lampu Traffic Light dan Warning Light itu, “tegasnya.

Diakui memang ada biaya pemeliharaan tiap tahunnya, namun hal itu hanya bisa mengganti peralatan atau suku cadang dan biaya perawatan. Tahun ini hanya Rp60 jutaan.

Kalau kita ingin mengoperasikan Traffic Light dan Warning Light atau kondisi siap, dibutuhkan dana Rp958.940.000,-, sehingga di 20 titik Traffic Light dan Warning Light beroperasi dengan baik.

Kendala yang dihadapi dalam pengadaan Traffic Light dan Warning dan APILL lainnya menurut Kabid LLA, terbatasnya anggaran daerah, sementara untuk pengadaan satu lampu Traffic Light/Warning Light membutuhkan biaya Rp180 jutaan. Seiring dengan perkembangan kota dan kemajuan teknologi dibutuhkan APILL yang siap pakai di kota Payakumbuh, apalagi kota ini merupakan kota perlintasan yang berkembang dengan pesatnya di Sumatera Barat saat ini.

“Traffic Light yang mengalami kerusakan terdapat di simpang Talang, Simpang Pakan Salasa, Simpang Napa, Simpang Pakan Sinayan, Simpang Payolansek dan Simpang Tanjung Anau. Sementara Warning Light yang mengalami kerusakan di Simpang Batalyon, Simpang Parik, Simpang Bonai dan Simpang Padang Tinggi,  “terang Afrimars.

Nada yang sama juga disampaikan Jhonny Parlin, Rini Desanty, Dinas Perhubungan kota Payakumbuh merealisasikan permintaan masyarakat tentang permasangan warning light disimpang Mangkudu Kelurahan Balai Jariang Tangah Koto Kecamatan Payakumbuh Utara.

Pemasangan APILL itu, merupakan realisasi permohonan masyarakat Kelurahan Balai Jariang Tangah Koto dalam Musrembang tahun 2017 lalu, sehingga tahun ini sudah bisa direalisasikan.

“Sesuai dengan informasi masyarakat setempat diusulkannya warning light tersebut untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan yang merenggut nyawa pemakai jalan, “jelas Jhonny Parlin. (ada)

google+

linkedin