BIJAK ONLINE (PADANG)-Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit mengimbau Pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar agar tidak takut bertemu dan memberikan keterangan kepada jurnalis yang membutuhkan data untuk bahan liputan mereka. Imbauan ini sampaikan, kata Nasrul Abit, dilatarbelakangi adanya aduan dari jurnalis kepadanya yang menyebutkan masih ada pejabat di lingkungan Pemprov Sumbar yang sulit dihubungi untuk dimintai keterangan.
"Kemarin ada wartawan yang mengadu susah temui pejabat untuk minta keterangan. Ternyata masih ada pejabat kita yang takut ketemu wartawan. Jangan takut ketemu wartawan," tegas Nasrul Abit saat menyampaikan materi sebagai Keynote Speaker pada acara Bakohumas 2017 yang diselenggarakan oleh Biro Humas Sekretariat Daerah Provinsi Sumbar di Auditorium Gubernuran, Selasa (24/10) pagi.
Menyambung imbauannya, Nasrul Abit menguraikan, jurnalis, apapun medianya, pada dasarnya adalah perantara yang akan mengantarkan kabar mengenai apa yang telah dan sedang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka membangun daerah dan masyarakatnya. Menurutnya, jika pintu atas informasi yang benar tidak diberikan kepada jurnalis, masyarakat akan turut dirugikan karena tidak mengetahui informasi yang seharusnya mereka dapatkan.
"Karena itu, jangan takut! Temui. Berikan informasi yang benar," ujar Nasrul Abit sekali lagi menekankan.
Nasrul Abit menambahkan, seyogyanya, hubungan antara pemerintah dan jurnalis adalah hubungan yang bersahabat. Namun begitu, Nasrul Abit membatasi, persahabatan yang terbentuk antara dua entitas tersebut jangan sampai digunakan oleh aparat pemerintah bersangkutan untuk menutupi keburukan-keburukannya.
"Memang harus bersahabat, tapi nanti jangan persahabatan ini digunakan untuk menutup-nutupi keburukan kita dengan, misalnya, membayar wartawan. Jangan! Jangan bungkus hal-hal jelek dengan bungkus yang manis-manis," ujarnya.
Dalam konteks yang sama, Nasrul Abit kemudian meminta jurnalis untuk objektif dalam memandang sebuah fenomena serta dapat menggunakan kebebasan yang dimiliki dengan bertanggungjawab.
"Rekan-rekan wartawan, di sisi lain, kami minta objektif dan bertanggungjawab dalam mengabarkan. Saya harap berita-berita tidak dibuat untuk memenuhi kepentingan pribadi tertentu, namun tulislah untuk kepentingan dan kemajuan masyarakat. Jangan pula menulis berita-berita tidak benar karena dapat merusak kedamaian yang ada di tatanan masyarakat kita, padahal kita berupaya menjaga (kedamaian) itu," pungkasnya.- Risko Mardianto/Hms