TABLOIDBIJAK.COM (Padang Pariaman)--Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, SE, MM dan Kapolsek 2 x 11 Enam Lingkung paparkan bahaya narkoba dan penyakit masyarakat kepada masyarakat Nagari Gadur di ruang kelas SDN 10 Enam Lingkung, Sabtu (11/11/2017).

Pemaparan tersebut disampaikan pada Sosialisasi Bahaya Narkoba dan Penyakit Masyarakat yang diselenggarakan Pemerintah Nagari Gadur Kecamatan Enam Lingkung.

Wabup Suhatri Bur yang juga Ketua Badan Narkotika Kabupaten Padang Pariaman mengapresiasi Pemerintah Nagari Gadur menyelenggarakan kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan oleh pemerintah nagari di Kabupaten Padang Pariaman. Dia menyarankan kepada pemerintah nagari lainnya juga mengadakan acara serupa. "Jadikan ini pilot proyek bagi nagari lain supaya dianggarkan dalam APBNagari kegiatan sosialisasi ini," katanya menyarankan.

Mantan Ketua KPU itu menjelaskan bahwa dana nagari atau desa juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan sosialisasi yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat terhadap suatu permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

"Menurut Kemendes, dana desa diprioritaskan untuk empat program yaitu Pro gram Unggulan Kawasan Pedesaan, Penguatan Badan Usaha Milik Desa/Nagari (BUMNag), Pembangunan Embung, Pembuatan Sarana Olahraga," jelasnya.

Namun, terang Suhatri lagi, kegiatan yang mendukung keempat program di atas perlu juga dilakukan seperti sosialisasi bahaya narkoba dan penyakit masyarakat.

Setelah membuka acara, mantan Ketua BAZNAS Padang Pariaman itu diminta menjadi narasumber dengan topik bahaya narkoba dan penyakit masyarakat.

Dalam pemaparannya, putra asli Pakandangan itu mengatakan bahwa peredaran narkoba sering terjadi pada saat digelarnya orgen tunggal pada acara pernikahan. "Sering terjadi, orgen tunggal sampai tengah malam, maka beredarlah narkoba dan minuman keras," imbuhnya.

"Untuk itulah, Bupati mengeluarkan Peraturan Bupati No. 13 tahun 2016 tentang Penertiban Operasional Orgen Tunggal agar bisa meredam peredaran narkoba dan penyakit masyarakat seperti, pergaulan bebas, minuman keras, judi, dll," sebutnya panjang lebar.

Ketua OPSI Padang Pariaman itu mengajak pemuda dan orang tua yang peduli dengan generasi muda untuk membuat dan menyediakan sarana dan media aktivitas remaja dan pemuda. "Semua pihak harus bersama-sama memikirkan generasi muda kita. Tidak bisa dilepaskan kepada guru dan orang tua saja. Tokoh masyarakat, tokoh adat, Bundo Kanduang, aparat nagari, kecamatan, semuanya harus memikirkan generasi muda kita. Buatkan mereka kesibukan dengan olahraga, pengajian dan kegiatan bermanfaat lainnya," katanya menutup pemaparannya.

Turut hadir Kabag Humas dan Protokol Andri Satria Masri, Camat Enam Lingkung Rudy R. Rilis, Wali Nagari Gadur Irkhaswandi, Ketua BAMUS, Ketua KAN, pegawai KUA, guru dan masyarakat Gadur. (rel/amir)

google+

linkedin