BIJAK ONLINE (Padang)---Sebagai ketua terpilih, Weno Aulia Durin tak hanya bertekad, tapi sekaligus berjanji untuk mengembalikan kejayaan Kosgoro 1957 Sumbar. Salah satu cara yang dilakukannya dengan merangkul kembali tokoh-tokoh atau figur yang sudah malang melintang di organisasi dan di Kosgoro.
Adapun langkah pertama yang dilakukan Weno Aulia Durin, agar Kosgoro 1957 Sumbar kembali jaya adalah menyusun kepengurusan. Bersama dengan tim formatur, Weno merangkul kembali kader senior yang sebelumnya kurang aktif di organisasi itu untuk bergabung kembali membangun Kosgoro Sumbar.“Kita ajak kembali para senior bergabung karena beliau-beliau itu berpengalaman dan memahami visi-misi dan keberadaan Kosgoro,” tutur Weno memberikan alasan.
Sederet tokoh senior yang pernah mengisi panggung politik dan birokrasi Sumbar bergabung dan menyatakan siap untuk kembali mengabdi kepada masyarakat melalui Kosgoro 1957 dibawah duet kepemimpinan Weno Durin-Zulkenedi Said.
Nama-nama beken itu diantaranya mantan Asisten gubernur Sumbar yang juga pernah menjadi calon wakil gubernur Asrul Syukur, mantan wakil walikota Padang Yusman Kasim, mantan wakil walikota Payakumbuh dan Sekda Dharmasraya Benny Mukhtar dan Syawir Taher, mantan anggota DPRD Sumbar 1999-2004 Syawir Taher dan mantan-mantan pejabat teras Sumbar lainnya.
Pamong dan politisi senior itu dikombinasikan Weno dengan yang masih aktif. Di jajaran birokrat ada Syafrizal Uchok, mantan wakil bupati Pessel dan lain-lain. Di tataran politisi ada ketua DPRD Pessel Dedi Rahmanto dan Marlin Suswati, anggota DPRD Sumbar priode sekarang.
Termasuk pula kader-kader muda dengan berbagai latar belakang, disiplin ilmu dan pekerjaan menyatakan siap untuk mengembalikan kejayaan Kosgoro 1957 Sumbar. Dan semua pengurus itu tanpak bersemangat mengikuti rapat perdana dua pekan lalu.
Weno sadar untuk berkumpul, berdiskusi dan beraktifitas diperlukan tempat yang representatif. Bendahara DPD Golkar itu pun merenovasi wisma Kosgoro yang terletak di komplek Haji Agus Salim, Padang.
Wisma Kosgoro yang berupa bangunan berbentuk rumah yang terletak di kompekl olah raga itu di cat ulang, karena warna dinding dan kunsen sudah mulai kusam. Ruangan rapat diperluas dan bagian samping di bangun baru.
Hal itu dilakukan Weno semata-mata agar wisma Kosgoro yang belakangan ini sepi kembali ramai menjadi tempat kumpul dan rapat para kader seperti 10 tahun yang lalu.
“Jika renovasi selesai kita berharap wisma Kosgoro ini kembali ramai untuk kita berkumpul, berdiskusi dan merumuskan kegiatan dan program-program Kosgoro kedepan,”tutur putra mantan gubernur Sumatera Barat itu.
Keseriusan Weno untuk membangun Kosgoro 1957 Sumbar sesuai janjinya menjelang pemilihan tampuk kepemimpinan organisasi yang pernah jaya pada era orde baru itu.
Langkah Weno Aulia Durin itu mendapat pujian dari Asrul Syukur. Dia menyebut bahwa kepemimpinan di Kosgoro ini merupakan tahapan pematangan menjelang dia menjadi pemimpin Sumbar.
“Ini adalah salah satu tahapan bagi Weno untuk melangkah ke tahap selanjutnya. Untuk itu kita disini akan berusaha mendukung beliau,”ucap Asrul ketika memulai rapat beberapa waktu lalu. (Jef)