TABLOIDBIJAK.COM (Padang Pariaman)--Wanita emang hebat dan kuat. Apabila dibandingkan dengan laki-laki. Buktinya, seberat apa pun pekerjaan dan tugas yang diembanya, dia selalu teringat sama anaknya, artinya wanita selalu berjuang  dan berusaha untuk anaknya. 

Barangkali gelar wanita hebat itu, pantas disandangkan kepada Eni Sulastri yang  sehari-hari bekerja sebagai Kaur Pemerintahan Nagari Koto Tinggi Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman. Pasalnya, sebagai perempuan dia mampu membesarkan dan mendidik anaknya menjadi sukses. 

Perempuan kelahiran 30 September 1977 ini, dalam bincang-bincangnya dengan wartawan anda, disela-sela pelantikan PJ Wali Nagari Koto Tinggi Kuranji Hilir, Selasa (23/1/2018) mengatakan, telah bekerja sebagai tenaga honorer sejak tahun 1994 di kantor nagari ini. 

Walau pun dengan pendapatan pas pasan, tetapi wanita berkulit sawo matang ini, tidak mau patah arang dalam memajukan pendidikan anaknya yang berjumlah 4 orang. Anaknya yang paling besar kini kuliah di Politenik Unanda Padang Jurusan Elektro Semester 4 sebagai mahasiswa bidik misi yang dibantu Pemerintah Rp. 700 ribu rupiah  perbulan dan  diterima pertiga bulan. 

Sedangkan anak kedua, tamat tahun sekarang di SMU Negeri  1 Sungai Limau,  anak ketiga sekolah di SMP Negeri  2 Sungai Limai dan anak ke empat masih duduk di Taman Kanak-Kanak (TK). 
“Alhamdulillah, berkat Karunia dan Ramat Allah SWT, saya merasa lega dan puas dapat menyekolahkan anak sampai keperguruan tinggi,” ujarnya dengan mata yang berkaca-kaca. 

Ketika disinggung ayah anaknya, dimana Eni tidak mau bicara soal itu. Ah, ngak usahlah bicara soal itu. “Kita do’akan saja muda-mudahan ayah anak itu sehat wal afiat dan tidak lupa akan anaknya,” tutur Eni lagi.

Menurut Eni yang selalu dibayangkan, dalam kepalanya dan bahkan sering menjadi mimpi dikala sedang tidur malam hari,  bagaimana enak rasanya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) karena Eni, sangat berharap bisa diangkat sebagai Abdi Sipil Negara (ASN) selaku  pegawai honor Eni sudah masuk kategori 2  dan bahkan dahulu sudah pernah disuruh bagian Kepagawaian untuk memasukan bahan. 

Tetapi sampai sekarang, sudah sekian tahun pula bahan itu dimasukan tidak jelas kemana rimbanya. “Pada dahulu Pemerintah Pusat telah menjajikan akan pegawai honor yang usdah katageri 2 tersebut,” ucap Eni sambil mengusap air matanya. 

Eni menceritakan kisah liku – liku kehiduannya sebagau tulang punggung dalam rumah tangga, disamping membiaya anaknya yang sedang butuh biaya hidup dan  biaya pendidikan, Eni juga mengaku hidup bersama kedua orang tuanya yang tua renta dan juga membutuhkan perhatian khusus. 

Dituturkan, sebagai anak kata Eni kita wajib  berbakti kepada kedua orang tua dan Eni, berusaha menghibur dan menyenangkan ibu bapaknya setiap hari dan memenuhi kebutuhan hidup kedua orang tuanya itu, sesuai kemampuan yang dimiliknya. “Saya sekarang membuka usaha ekonomi  tambahan  untuk menigkatkan penghasilan dengan berjualan kue snack kotak atau kue gorengan untuk pesanan rapat dan acara lainnya dengan harga Rp. 5000 perkotak,” tukuk Eni 

Kini Eni mengaku  terkendala soal pemasaran, karena untuk Kecamatan Sungai Limau tidak banyak instansi pemerintahan yang mengadakan rapat,  kalau ada pesanan dari   kantoran di Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman, perempuan ini mengaku siap melayani dan mengantarkan dagangannya. 

Usaha dagang kue macam ini, tukas Eni baru bisa menguntungkan apabila terjual minimal 300-500 kota perminggunya. “Muda-mudahan Allah Swt, selalu memudahkan dan membukakan serta melancarakan usaha sampingan ini,” kata Eni mengakhiri ucapannya. (ajo amir)

google+

linkedin