BIJAKONLINE.COM. (Pasaman Barat)--- Tujuh miliar lebih dana Program Indonesia Pintar (PIP) tahun 2017, masih mengendap di salah satu Bank yang di percaya pemerintah pusat untuk pengelolaannya. Padahal, dana PIP tersebut seharusnya sudah di terima setidaknya di ahir tahun agar dapat di manfaatkan anak didik.
"Kita menindak lanjuti keluhan para orang tua dan pihak sekolah terkait pencairan dana PIP karena program pemerintah ini sangat bermanfaat untuk kelangsungan pendidikan di tengah-tengah masyarakat, akan tetapi penyalurannya kurang efisien," kata Kasi kesiswaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman Barat, Alpen Beranija, pada media Bijakonline. com, beberapa waktu lalu.
Dikatakan, mengendapnya dana PIP Rp 7 miliar lebih, dalam artian belum tersalurkan di akibatkan kendala walimurid mendampingi anak mereka untuk mengurusnya ke pihak Bank, apalagi di Pasaman Barat jarak antar nagari atau kejorongan menuju bank yang ada akan mempuh jarak yang lumayan jauh.
Apalagi kondisi masyarakat yang kesehariannya adalah bertani, untuk urusan yang demikian jelas akan memakan waktu satu atau dua hari, ditambah lagi nantinya ada kendala persyarakat jelas akan menghabiskan waktu mereka dalam mengurusnya, sehingga pengurusannya akan terkendala.
Penyaluran dana PIP yang tersalurkan di setiap kecamatan tahun 2017 masih minim,, sepertihalnya, Kecamatan Talamau, baru terrealisasi 80 persen Kecamatan Sungai Beremas 86 persen, Kecamatan Sungai Aur 68 persen, Kecamatan Sasak Ranah Pasisia 88 persen, Kecamatan Ranah Batahan 83 persen.
Selanjutnya, kecamatan Pasaman 76 persen, kecamatan Luhak Nan Duo 74 persen, Kecamatan Lembah Melintang 36 persen, Kecamatan Koto Balingka 56 persen, Kecamatan Kinali 70 persen dan Kecamatan Gunung Tuleh 83 persen.
"Karena dana ini sudah di percaya pemerintah pusat terhadap pihak bank pengelolaannya di harapkan mereka memberikan pelayanan yang betul-betul terhadap penerima dana PIP ini, serta di harapkan mereka dapat turun ke setiap nagari yang ada, sehingga percepatan pencairan dana ini dapat terrealisasi secepatnya," katanya. (Arafat)