BIJAK ONLINE (PAYAKUMBUH)---Pemerintah kota Payakumbuh berencana memindahkan para pedagang kuliner berjumlah sebanyak 290 pedagang ke lokasi Jalan Ahmad Yani, tepatnya di bawah kanopi pusat pertokoan pasar kota Payakumbuh, tentu saja kami dukung dengan positif.
“Namun ada baiknya pemko setempat, melalui dinas terkait mengkaji lebih dalam lagi,” ujar Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKL) Kota Payakumbuh H.Nusirwan kepada wartawan usai menghadiri acara undangan pemerintah setempat di ruang rapat Walikota Payakumbuh, Rabu (17/1).
Dijelaskan Nusirwan yang akrap disapa H.Wan, ada beberapa point penting yang harus dikaji pemerintah setempat sebelum wacana tersebut terealisasi. Tiga point penting yang harus dikaji lebih dalam oleh Pemko Payakumbuh itu yakni, mengkaji mengenai keamanan. Karena dikhawatirkan para pengunjung nantinya yang akan menikmati kuliner kota Payakumbuh akan merasa was-was dengan kendaraannya. Meskipun parkir telah disediakan.
Kedua, dampak perekonomian, dimana pengunjung biasanya lebih nyaman menyantap hidangan kuliner sambil bisa memperhatikan kendaraannya terparkir. Bila saja para pengunjung merasa was-was tentu saja banyak para pengunjung nantinya enggan untuk singgah.
Tentu saja semua itu akan berdampak pada pendapatan. Jika pendapatan berkurang, akan berimbas pada karyawan nantinya. Saat ini pedagang kuliner yang ada di kota Batiah mampu memperkerjakan karyawan sebanyak lebih kurang 700 orang.
Jika pendapatan kurang tentu saja karyawan bisa berkurang pula. Sayang kebanyakan karyawan yang ada di pedagang Kuliner ini putra -putri kota Payakumbuh. Ketiga mengenai kebersihan. Dimana pada sisi ini, kita mengetahui bahwa setiap pedagang kuliner yang ada memiliki limbah tersendiri.
“Padahal ditempat biasa, telah ada tempat penyaluran pembuangan limbah, namun kalau dibawah kanopi harus dibuat baru lagi. Terkait dengan pembuatan baru tentu saja bukan hal yang mudah,"jelas H. Wan.
Selain itu H.Wan menambahkan bahwa wacana pemko Payakumbuh untuk memindahkan para pedagang kuliner atauPKL agar direncanakan dulu sematang mungkin. Terutama masalah penempatan para pedagang kuliner. ”Kita ingin, jika itu terlaksana semua pedagang kuliner yang ada di jalan Sudirman ini, sama-sama berjualan di lokasi yang sama," ulas pengusaha Martabak Mesir itu. (ada)