TABLOID BIJAK (Padang)--Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, fielday panen jagung dan optimalisasi pemanfaatan alsintan, kelompok tani Limpur Jaya Desa Limau Puruik Kelurahan Koto Pulai, Kecamatan Koto, Kota Padang, Senin, 9 April 2018.
"Kalau dibandingkan dengan padi, tidak jauh berbeda, tapi untungnya jagung lebih cepat panenya dibandingkan padi, tapi dari segi operasionalnya padi lebih mahal dari jagung, dan mengenai harga lebih bagus padi dari pada jagung," kata Gubernur Sumatera Barat.
Menurut Irwan Prayitno, hari ini merupakan panen pertama, jika dihitung-hitung 1 hertar bisa 6-8 ton dan penghasilan bisa Rp 23 juta per-hektar, dan dikurangi secara operasional sekitar Rp 6 juta.
Kemudian Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Oyon Syafei menyampaikan, jagung yang tergarap ada 10 hektar, tertanam hanya 8 hektar yang dimulai pada tanggal 15 Desember lalu, dan hari ini merupakan panen pertama seluas sekitar 3,5 hektar dan yang siap untuk ditanam kembali sekitar 1 hektar.
Selanjutnya, Oyon Syafei sebenarnya lahan ini sudah terlantar selama 2 tahun, dan dulunya digunakan untuk sawah, dan sekarang ditanam jagung yang jenisnya yaitu Jagung Pioneer 32.
"Kami dari KTNA eksekuensinya sebagai garis depan petani adalah menjalankan amanah dari pemerintah dalam rangka pembangunan pertanian untuk mencapai ketanam pangan di negara ini, kami menunjang optimalisasi pemanfaatan lahan," ujar Oyon Syafei.
Selanjutnya, Lahan sebenarnya ada 100 hektar, tapi kemungkinan untuk jagung ada 50 hektar lagi yaitu di desa limau puruik dan koto pulai.(fardianto)