BIJAK ONLINE (Padang)----Tergolong lebih inten dalam meningkatkan sumberdaya civitas akademika dimasa mendatang dan alasan lainya, Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Dr Yudi Latif, Rabu (28/2) hadir di Universitas Negeri Padang dalam rangka Kuliah Umum.
Dalam Kuliah umum yang digelar di Auditorium UNP, Rektor Ganefri, menyuguhkan tema 'Peranan Perguruan Tinggi Dalam Penanaman Nilai-nilai Pancasila' kepada Kepala UKP-PIP, Yudi Latif mengingat adanya upaya menganggu ideologi Pancasila maka komitmen penguatan Pancasila harus digalakan.
"Dunia pendidikan perlu mendorong masyarakat untuk cerdas secara kewargaan.Bukan hanya pelatihan dalam hal kecerdasan ilmu, emosi atau agama namun juga kewargaan. Apalagi UNP didirikan oleh Tokoh Bangsa Indonesia, M Yamin, yang presidennya kala itu Soekarno. Untuk itu UNP mesti merawat keindonesian itu " ujarnya saat memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Padang, di Padang, Rabu.
Menurutnya kecerdasan kewargaan ini mengandung arti keinginan individu mengabdi kepada negaranya dan bangga atas dimiliki bangsanya. Percuma seseorang cerdas pengetahuan, atau agama bila masih melakukan pelanggaran lalu lintas atau tidak disiplin mengantri.Dalam hal ini dunia pendidikan memiliki peranan kepada peserta didik atau mahasiswa dan masyarakat membentuk kecerdasan kewargaan tersebut.Kemudian karena negara Indonesia berdasarkan Pancasila, cerdas kewarganegaraan ini berarti yakin dan berupaya mengamalkan nilai yang terkandung di dalamnya.
"Ada tiga dimensi pendekatan untuk mendorong kecerdasan kewargaan akan Pancasila yakni meningkatkan keyakinan, ilmu pengetahuan dan tindakan, " ujar dia.
Dimensi pertama yakni memberi keyakinan kepada peserta didik tentang pengamalan lima sila Pancasila. Dalam hal ini pembina memberikan motivasi dan contoh kongkret tentang pentingnya pemahaman Pancasila dalam kehidupan bernegara.
Individu harus yakin bahwa Pancasila menjadi dasar semua kebijakan dan pergerakan nasional. Kemudian mengembangkan Pancasila melalui ilmu pengetahuan mengandung arti bahwa Pancasila bukan semata milik bidang hukum dan politik namun juga tertanam dalam semua ilmu.
Sebagai contoh di bidang Biologi yang secara perakaran atau sel juga mengamalkan nilai Pancasila. Dengan memberikan contoh teoritis tersebut individu akan cepat memahami Pancasila.
Terakhir melalui dimensi tindakan, artinya pendidik bergerak mengajak atau mulai merancang pendidikan kongkret tentang Pancasila. Nantinya ada waktu masyarakat diberi kesempatan melaksanakan pengamalan Pancasila sesuai bidangnya. Misalnya mahasiswa Ekonomi melakukan pemberian bantuan kepada masyarakat membutuhkan untuk mengamalkan sila keempat.
"Bila ini terlaksana dengan sistematis dan baik akan mewujudkan cita cita untuk memperkuat pengamalan Pancasila," kata dia.
Sementara itu Rektor Universitas Negeri Padang Prof Ganefri menilai dunia pendidikan memiliki peranan dalam mengembangkan pengamalan dasar negara yakni Pancasila.
Untuk itu UNP akan konsisten dalam memperjuangkan masyarakat memahami dan mengamalkan nilai yang terkandungnya, melalui pembentukan Pusat Studi Kajian Pancasila akan mewujudkan hal tersebut.
Sebelumnya, kepala UPK-PIP Yudi Latif yang juga mensosialisasikan salam kebangsaan didaulat untuk mengkuhkan Unit Pelaksana Teknis Pusat Kajian Pancasila UNP yang diketuai Suryaef, MSI. Usai Kuliah Umum, Rektor prof Ganefri menyerahkan cenderamata dan memakain pin UNP kepada Yudi Latif dan diakhiri dengan sesi foto bersama. (Humas UNP)
BIJAK ONLINE (Padang)----Tergolong lebih inten dalam meningkatkan sumberdaya civitas akademika dimasa mendatang dan alasan lainya, Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Dr Yudi Latif, Rabu (28/2) hadir di Universitas Negeri Padang dalam rangka Kuliah Umum.
Dalam Kuliah umum yang digelar di Auditorium UNP, Rektor Ganefri, menyuguhkan tema 'Peranan Perguruan Tinggi Dalam Penanaman Nilai-nilai Pancasila' kepada Kepala UKP-PIP, Yudi Latif mengingat adanya upaya menganggu ideologi Pancasila maka komitmen penguatan Pancasila harus digalakan.
"Dunia pendidikan perlu mendorong masyarakat untuk cerdas secara kewargaan.Bukan hanya pelatihan dalam hal kecerdasan ilmu, emosi atau agama namun juga kewargaan. Apalagi UNP didirikan oleh Tokoh Bangsa Indonesia, M Yamin, yang presidennya kala itu Soekarno. Untuk itu UNP mesti merawat keindonesian itu " ujarnya saat memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Padang, di Padang, Rabu.
Menurutnya kecerdasan kewargaan ini mengandung arti keinginan individu mengabdi kepada negaranya dan bangga atas dimiliki bangsanya. Percuma seseorang cerdas pengetahuan, atau agama bila masih melakukan pelanggaran lalu lintas atau tidak disiplin mengantri.Dalam hal ini dunia pendidikan memiliki peranan kepada peserta didik atau mahasiswa dan masyarakat membentuk kecerdasan kewargaan tersebut.Kemudian karena negara Indonesia berdasarkan Pancasila, cerdas kewarganegaraan ini berarti yakin dan berupaya mengamalkan nilai yang terkandung di dalamnya.
"Ada tiga dimensi pendekatan untuk mendorong kecerdasan kewargaan akan Pancasila yakni meningkatkan keyakinan, ilmu pengetahuan dan tindakan, " ujar dia.
Dimensi pertama yakni memberi keyakinan kepada peserta didik tentang pengamalan lima sila Pancasila. Dalam hal ini pembina memberikan motivasi dan contoh kongkret tentang pentingnya pemahaman Pancasila dalam kehidupan bernegara.
Individu harus yakin bahwa Pancasila menjadi dasar semua kebijakan dan pergerakan nasional. Kemudian mengembangkan Pancasila melalui ilmu pengetahuan mengandung arti bahwa Pancasila bukan semata milik bidang hukum dan politik namun juga tertanam dalam semua ilmu.
Sebagai contoh di bidang Biologi yang secara perakaran atau sel juga mengamalkan nilai Pancasila. Dengan memberikan contoh teoritis tersebut individu akan cepat memahami Pancasila.
Terakhir melalui dimensi tindakan, artinya pendidik bergerak mengajak atau mulai merancang pendidikan kongkret tentang Pancasila. Nantinya ada waktu masyarakat diberi kesempatan melaksanakan pengamalan Pancasila sesuai bidangnya. Misalnya mahasiswa Ekonomi melakukan pemberian bantuan kepada masyarakat membutuhkan untuk mengamalkan sila keempat.
"Bila ini terlaksana dengan sistematis dan baik akan mewujudkan cita cita untuk memperkuat pengamalan Pancasila," kata dia.
Sementara itu Rektor Universitas Negeri Padang Prof Ganefri menilai dunia pendidikan memiliki peranan dalam mengembangkan pengamalan dasar negara yakni Pancasila.
Untuk itu UNP akan konsisten dalam memperjuangkan masyarakat memahami dan mengamalkan nilai yang terkandungnya, melalui pembentukan Pusat Studi Kajian Pancasila akan mewujudkan hal tersebut.
Sebelumnya, kepala UPK-PIP Yudi Latif yang juga mensosialisasikan salam kebangsaan didaulat untuk mengkuhkan Unit Pelaksana Teknis Pusat Kajian Pancasila UNP yang diketuai Suryaef, MSI. Usai Kuliah Umum, Rektor prof Ganefri menyerahkan cenderamata dan memakain pin UNP kepada Yudi Latif dan diakhiri dengan sesi foto bersama. (Humas UNP)