BIJAK ONLINE (PAYAKUMBUH)---Ancaman Ikatan Pemuda Nagari Sungai Kamuyang, kecamatan Luhak, kabupaten Limapuluh Kota kepada Pemerintah Kota Payakumbuh akan memutus pasokan air bersih ke PDAM Kota Payakumbuh pada tanggal 20 Februari 2018 langsung disikapi serius Pemerintah kota Payakumbuh. 

Menurut Walikota Payakumbuh Riza Falepi, masalah tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan dengan mencari akar persoalan dan mencarikan solusi dari peraoalan tersebut sesuai dengan hukum dan aturan perundang-undangan yang ada. 

"Saya memahami tuntutan yang disampaikan Ikatan Pemuda Nagari Sungai Kamuyang, saya fikir kita perlu bertemu dan mendudukan persoalan yang ada secara jernih serta menyepakati jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak sesuai dengan koridor hukum yang ada," ujar Walikota Riza Falepi saat dikonfirmasi wartawan via Whatsapp, kemaren.

Dikatakan Walikota, dalam membedah persoalan yang ada, kedua belah pihak baik Pemko Payakumbuh maupun Pemerintah Nagari Sungai Kamuyang mesti berpedoman kepada hukum sehingga apapun keputusan yang diambil tidak menimbulkan dampak hukum dikemudian hari. 

"Kerjasama antara Pemko Payakumbuh melalui PDAM Payakumbuh dengan Pemerintah Nagari Sungai Kamuyang sudah lama terjalin, kedua belah pihak meletakkan kerjasama dalam koridor saling menguntungkan satu sama lain, maka ketika ada aspirasi dan atau ketidakpuasan dari salah satu pihak, hal itu bisa dibicarakan secara baik-baik tanpa harus mencederai hubungan baik yang selama ini terjalin," ujar Walikota Riza.

Menurutnya, persoalan ini muncul diawali dengan adanya keinginan Nagari Sungai Kamuyang untuk menaikan harga pembelian air bersih yang mereka alirkan kepada PDAM Payakumbuh mulai awal tahun 2018 ini.  

"Pada awal tahun, saya didatangi oleh Pemerintah Nagari Sungai Kamuyang yang meminta agar Pemko Payakumbuh bersedia menaikan harga beli air bersih mereka. Saat itu saya belum memberikan jawaban, karena harus melihat dulu perjanjian kerjasama sebelumnya yang sudah disepakati. Karena seingat saya berdasarkan kesepakatan yang lama, evaluasi harga air akan dilakukan setiap dua tahun sekali sesuai dengan kesepakatan terakhir," beber Walikota Riza Falepi.

Ditambahkannya, sesuai dengan kesepakatan tersebut, maka evaluasi harga, termasuk permintaan menaikkan harga beli air baru bisa dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2018, karena Kenaikan harga air terakhir dilaksanakan pada bulan Juni 2016 silam, jadi belum bisa dieksekusi pada awal tahun 2018 ini.

Pihaknya bukan tidak bersedia mengevaluasi atau bahkan menaikan harga beli air bersih dari Nagari Sungai Kamuyang, akan tetapi Pemko Payakumbuh tidak berani mengambil keputusan yang melanggar kesepakatan yang ada.

"Kami berpedoman kepada hukum dan perjanjian yang ada, bahwa evaluasi harga air baru bisa dilaksanakan pada Juni 2018, maka jika kami menaikan harga air pada awal tahun 2018 ini sesuai dengan tuntutan Nagari Sungai Kamuyang, berarti kami telah melanggar hukum dan bisa menyeret kami kepada persoalan hukum yang lebih besar lagi," tegas Riza.

Oleh Karena itu, Walikota Riza berharap Pemerintah Nagari Sungai Kamuyang beserta seluruh unsur masyarakat Sungai Kamuyang untuk bijak dan bersabar dalam menyikapi persoalan ini. Jangan sampai keinginan dan tuntutan yang ada justru membawa Pemko dan Pemerintah Nagari Sungai Kamuyang berurusan dengan aparat penegak hukum.

"Saya kira kita semua mesti bersabar, kan bulan Juni 2018 tinggal kurang lebih empat atau lima bulan lagi. Jangan sampai ketergesa-gesaan kita mengambil keputusan dalam hal ini bisa berimplikasi hukum yang tidak hanya merugikan pihak Pemko Payakumbuh tapi juga akan berefek kepada Nagari Sungai Kamuyang," harap Wako Riza.

Riza berjanji akan sesegera mungkin mendudukan persoalan ini bersama Pemerintah Nagari Sungai Kamuyang. "Insyaa Allah segera kita akan bertemu dan bermusyawarah untuk mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak. Percayalah, kami Pemko Payakumbuh tidak akan berlaku zalim kepada masyarakat Sungai Kamuyang yang sudah banyak berjasa buat kemajuan Kota Payakumbuh selama ini," ulas Riza Falepi. (ada)

google+

linkedin