BIJAK ONLINE (PAYAKUMBUH)---Membludak, ratusan Jamaah hadiri Gerakan Shubuh Berjamaah (GSB) yang dimotori GNPF MUI, di Mesjid Muhsinin Kenagarian Tiakar kecamatan Payakumbuh Timur, kemaren.

GSB minggu ketiga ini menghadirkan pentausiyah Ustadz Farhan Syarifuddin, anggota Komisi Fatwa MUI Provinsi Sumatera Barat, GSB serta Camat Payakumbuh Timur Linda Keprinaldi didampingi Lurah Tiakar Bobi Andika, Humas Kankemenag dan tokoh masyarakat.

Dalam arahannya usai shalat Shubuh berjemaah, Camat Payakumbuh Timur Linda Keprinaldi sampaikan rasa apresiasi dan terima kasih jemaah.

"Sejak tahun Juli 2016 Pemko Payakumbuh telah merintis GSB, Alhamdulillah di Mesjid Muhsinin sampai hari ini masih berjalan optimal. Mari kita jadikan momen ini sebagai introspeksi diri, bagaimana Mesjid Muhsinin selalu ramai dengan kegiatan keagamaannya. GSB hanyalah pemicu dan pemancing motivasi, bagaimana kita bisa meramaikan mesjid dengan berjemaah. Dan ini adalah kekuatan sesungguhnya bagi muslim," ujar Linda Keprinaldi.

Dalam kajiannya, Ustadz Farhan Syarifuddin paparkan materi yang berjudul "Masuk Lubang Biawak"  yang mengambil dasar kajian pada surat  Al Baqarah ayat 217 dan Surat As Shaf ayat 8 serta beberapa hadits pendukung.

“Menyikapi situasi kekinian, dimana umat muslim sudah mulai terlena dengan permainan dunia dan telah membuat muslim ikut berbaur dengan kondisi yang nyata-nyata dilarang ajaran islam. membuka cakrawala berpikir jemaah GSB Mesjid Muhsinin," terangnya.

Dikatakan, jelang kiamat datang, Sesungguh umat muslim akan mengikuti sunnah sebelumnya, termasuk meniru perangai sunah Yahudi dan Nasrani sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta. Salah satunya adalah kebiasaaan yang salah, yaitu LGBT. Padahal Allah SWT telah ciptakan makhluk-Nya berpasangan. 

Dan hanya hewan babi yang mau kawin sejenis. Salah satu penyebabnya adalah memberikan kebebasan terhadap anak, yang akhirnya berujung kebablasan. Android sangat membawa pengaruh negatif terhadap pola pikir anak, apalagi anak jauh dari nilai agama.  

Adapun hal lain yang membuat muslim masuk ke dalam lubang biawak, yaitu seorang wanita yang terlalu mengagung-agungkan dan mengedepankan emansipasi wanita, tanpa mempedulikan kodrat kewanitaan muslim. Kondisi ini sering membawa wanita terlalu memandang rendah kaum rijal yang jelas jelas adalah pemimpinnya. 

“Islam tidak melarang wanita berkarir karena itu adalah sifat suka rela dalam rangka membantu suami mencukupi kebutuhan. Namun kadang mulai terbalik, wanita karir merajai suaminya. Dan inilah Lubang Biawak (perilaku salah) dan akan mengundang murka Allah SWT," jelas Ustadz Farhan.

Menurutnya, ”Lubang Biawak" lainnya yang akan mengundang murka Allah SWT adalah dikala umat muslim sudah terbiasa hidup dalam riba. Mencari kemewahan dunia dengan melipat gandakan keuntungan tampa memikirkan saudara lainnya yang menjerit. Ini yang lazim kita sebut tangkulak atau rentenir," pungkas Ustadz Farhan Syarifuddin.

Dalam GSB yang diinisiasi GNPF MUI edisi yang ke 45 ini juga dihadiri langsung Ketua GNPF MUI Luak Limopuluah, Arnold bersama pengurus. Selain jemaah, GSB ini juga dihadiri personil TNI Batalyon 131 Braja Sakti yang bermarkas sekitar 1 KM dari Mesjid Muhsinin. Panitia penyelenggara juga telah menyiapkan sarapan pagi untuk jemaah GSB. Kesempatan itu juga digalang dana untuk pembangunan Mesjid Baiturrahman Kenagarian Payobasung yang sempat ambruk pada tanggal 27 Januari 2017 lalu. (ada)

google+

linkedin