BIJAK ONLINE (Padang Pariaman)-- Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman, adakan Ziarah Kebangsaan . Karena Ziarah Kebangsaan tersebut dinilai dapat membendung terjadinya gerakan radikal. Kegiatan itu mendapat dukungan dari Tiga Polresdi Sumatera Barat.  

Hal itu diungkapkan Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman,  Zeki Aliwardana, Kamis (13/7/2017) malam pada rapat persiapan keberangkatan Ziarah Kebangsaan, di Pariaman. 

Menurut Zeki, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Kapolres Padang Pariaman     AKBP Eri Dwi Hariyanto, S.IK Rabu (12/7/2017) di Mapolres Padang Pariaman Parikmalintang, Wakapolres Padang Panjang Kompol Syafrizal dan Wakapolres Bukittinggi  di ruang kerjanya masing-masing, Kamis (13/7/2017) siang.  

Mengutip Eri Dwi Hariyanto, Zeki menyebutkan, perjalanan Ziarah Kebangsaan   yang cukup jauh melintasi jalan lintas sumatera, maka diminta untuk menjaga ketertiban dan mematuhi peraturan lalu lintas. “Pihak kepolisian siap memberikan pengamanan dalam perjalanan di wilayah Polres Padang Pariaman,” kata Zeki

Wakapolres Padang Panjang Syafrizal menyebutkan, memang Ansor dan kepolisian memiliki visi yang sama dalam mempertahankan keutuhan NKRI. Kepolisian Padang Panjang sangat mendukung kegiatan Ziarah Kebangsaan ini.

Wakapolres Bukittinggi Kompol Dasveri  Abdi SIK didampingi Kasat Intel IPTU Luhur Fachri Utomo, SIK juga menyambut baik Ziarah Kebangsaan ini. Karena Ansor menunjukkan sikap menghargai para ulama terdahulu yang sudah berjasa. “Mudah-mudahan Ziarah Kebangsaan ini dapat diteruskan dimasa mendatang,” katanya.

Zeki Aliwardana,  mengatkan, Ansor menyelenggarakan ziarah ke makam Syekh Burhanuddin di Ulakan dan Syekh Sulaiman Arrasuli di Canduang, Kabupaten Agam, Minggu (16/7/2017) mendatang.  Kegiatan yang bertemakan, Ziarah Kebangsaan, Jaga Tradisi Merawat NKRI tersebut, diikuti sekitar 100 orang kader Ansor Padang Pariaman. 

“Start mulai dari  makam Syekh Burhanuddin, ulama yang sudah berjasa menyebarkan Islam di Minangkabau. Syekh Burhanuddin sendiri yang hidup pada abad 17, merupakan ulama yang hingga kini masih ramai makamnya diziarah oleh umat Islam,” kata Zeki yang juga mantan Sekretaris PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pariaman.  

Dari Ulakan, rombongan menuju Pondok Pesantren Persatuan Tarbiyah Islamiyah Canduang, dimana terdapat makam Syekh Sulaiman Arrusali. Syekh Sulaiman lahir 10 Desember 1879 dan wafat 1 Agustus 1970. Syekh Sulaiman merupakan ulama Ahlussunnah Waljamaah yang mendirikan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) tahun 1928. 

Beliau bersama KH Hasyim Asy’ari menjadi murid dari Syekh Al Minangkabauwi di Mekah. Berarti Syekh Sulaiman Arrusali seperguruan dengan KH Hasyim Asy’ar pendiri Nahdlatul Ulama tahun 1926.
 Dari ziarah kebangsaan ini, kita ingin kader Ansor Padang Pariaman untuk terus  melanjutkan perjuangan para ulama dalam mensyiarkan Islam Ahlussunnah  Waljamaah. Islam yang toleran, moderat, menjaga tradisi dan menjadi rahmatan lil alamin. Bukan Islam yang terkesan radikal,  garang, saling menghujat, mudah mengkafir-kafirkan umat Islam lainnya dan sering membid’ahkan ziarah kubur (makam) para ulama.

Melalui ziarah kebangsaan ini, kata Zeki, kita mulai menumbuhkan kembali rasa menghormati pada pendahulu yang sudah berjasa dalam mengembangkan dan mensyiarkan Islam di daerah ini. Kita bisa menjalankan kehidupan beragama saat ini, tidak terlepas dari jasa-jasa para pendahulu tersebut.

Zeki membantah adanya tudingan berziarah tersebut menyembah kuburan. Mana ada kami berziarah menyembah kuburan. Kami sangat menghormati jasa-jasa para ulama tersebut. Karena beliau sudah wafat, hanya makamlah yang bisa didatangi sebagai bentuk bersilaturrahmi. Secara fisik yang ada makamnya. Itulah yang dikunjungi, diziarahi, kata Zeki menambahkan. (at/amir)

google+

linkedin