BIJAK ONLINE (Padang)-Malang nian nasib Siska Prilia Putri yang menderita kanker tulang, yang terpaksa kembali ke Kampung Kapalo Banda Nagari Aia Manggis Kecamatan Lubuk Sikaping, karena tak bisa berobat dan rawat inap di Rumah Sakit M Jamil Padang.
"Anak saya tak bisa dirawat di M Jamil, karena ruang inap kelas tiga penuh dan saya dijanjikan akan dihubungi pihak rumah sakit, jika sudah ada ruangan yang kosong," kata Bahri orang tua laki-laki Siska Prilia Putri kepada Tabloid Bijak, Rabu, 19 Juli 2019 di RSUD Lubuk Sikaping.
Menurut Bahril, anaknya Siska Oktober 2016 lalu menderita bengkak ditangan kirnya, sehingga dilakukan operasi, di RSUD Lubuk Sikaping. "Berselang 4 bulan atau 30 Februari 2017, tangannya di operasi itu membengkak lagi dan bahkan lebih besar dan meletus dan saya kembali membawa siska ke RSUD Lubuk SIkaping," keluhnya karena tak tahan melihat anaknya Siska kesakitan.
Kemudian, kata Bahri, Jumat, 7 Juli 2017 anaknya Siska mendapat rujukan ke RS M Jamil Padang. "Berdasarkan keterangam pak Dr Roni dari RS M Jamil Padang, tangan anaknya Siska harus diamputasi. Alasannya, karena sample yang dikirim ke Labor Bandung, hasil diagnosanya, Siska menderita kanker tulang," kata Bahri mengulang penjelasan Dr Roni dari RS M Jamil Padang.
Kini, kata Bahri, dirinya bingung mau membawa kamana anaknya untuk berobat, karena kalau dibawa ke Jakarta, tak punya uang. "Pekerjaan saya hanya petani dan untung saya ada kartu BPJS," keluhnya.
Selanjutnya karena tak tahan melihat Siska setiap hari berkeluh kesah, kata Bahri lagi, maka dibawanyalah anaknya untuk berobat ke RSUD Lubuk Sikaping. "Sekarang anak saya sudah rawap inap di RSUD Lubuk Sikaping," ujarnya sembari berharap anaknya bisa dirujuk ke RS M Jamil Padang lagi, karena di M Jamil Padang tentu banyak dokter ahli.
Sementara pihak yang berkompeten di RS M Jamil Padang belum berhasil dihubungi. "Saya tak tahu percis apa masalahnya dan saya belum tahu data medisnya," kata Gustafoanod salah seorang pegawai di RS M Jamil.
Menurut Gustafoanod, yang jadi Humas RS M Jamil Padang, buk rita. "Nanti saya kirimkan nomor HP buk Rita dan salah seorang direktur yang berkopeten memberikan keterangan kepada waratwan," tambahnya. (Zan)