BIJAK ONLINE (Jakarta)-Presiden Joko Widodo mengingatkan, dalam hal pembangunan dan transportasi massal, Indonesia masih tertinggal dengan negara-negara lainnya. Maka itu, saat memimpin rapat terbatas membahas tentang perkembangan pembangunan kereta cepat di Kantor Presiden, Jakarta, Presiden meminta jajarannya untuk dapat mengejar ketertinggalan ini.
"Untuk itu dalam pembangunan transportasi massal baik berupa MRT, LRT, dan yang lain-lainnya kita harus berani mengejar ketertinggalan itu. Kita juga harus berpikir jauh ke depan karena teknologi transportasi saat ini sangat berkembang dengan cepatnya," ujar Presiden pada Selasa, 25 Juli 2017.
Pembahasan mengenai pembangunan kereta cepat sendiri telah dilakukan dalam sejumlah kesempatan. Sebab, pembangunan moda transportasi massal seperti kereta cepat saat ini sudah dianggap sangat mendesak.
Di era persaingan global yang semakin ketat, kecepatan dan efisiensi mobilitas orang dan/atau barang menjadi sangat penting. Untuk itulah Kepala Negara sekali lagi mengumpulkan jajarannya untuk mengetahui perkembangan kelanjutan proyek tersebut.
"Saya ingin mendapat laporan dari perkembangan di lapangan baik untuk yang Jakarta-Bandung maupun yang rencana Jakarta-Surabaya," kata Presiden sebelum mendengarkan pemaparan jajaran terkait.
Jakarta, 25 Juli 2017
Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Bey Machmudin