BIJAK ONLINE (PAYAKUMBUH)---Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan cabang Payakumbuh, Yoelizar Zubir, mengatakan, sampai dengan 30 Juni 2017, jumlah peserta BPJS Kesehatan cabang Payakumbuh mencapai 588.846 jiwa.
“Termasuk di dalamnya peserta yang didaftarkan dan diintegrasikan dengan program JKN-KIS oleh pemerintah daerah kota Payakumbuh melalui program JKSS (Jaminan Kesehatan Sumbar Sakato), sebanyak 31.865 jiwa, dan kabupaten Lima Puluh Kota sebanyak 17.874 jiwa, “ujar Yoelizar Zubir di Payakumbuh, Rabu (23/8).
Sedangkan, untuk pemerintah daerah kabupaten Tanah Datar melalui program JKSS sebanyak 62.105 jiwa. Sehingga total kepesertaan PBI APBD JKSS yang didaftarkan dan diintegrasikan oleh pemerintah daerah untuk wilayah kantor cabang Payakumbuh kepada program JKN-KIS adalah sebanyak 111.844 jiwa.
Pertumbuhan jumlah peserta ini, juga diiringi dengan pertumbuhan jumlah fasiitas kesehatan yang bekerjasama. Saat ini kantor cabang Payakumbuh telah bermitra dengan 77 fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) terdiri atas 53 Puskesmas, 7 dokter praktek perorangan, 3 dokter praktik gigi perorangan, 7 klinik Pratama dan 7 klinik TNI/Polri.
Selain itu, BPJS Kesehatan cabang Payakumbuh juga telah bekerja sama dengan 14 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang terdiri atas 5 Rumah Sakit, 5 apotek serta 9 Optik.
“Kedepan kami harapkan peran pemerintah daerah juga makin dioptimalkan baik dari sisi kualitas dan mutu pelayanan kesehatan sehingga derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat, “ujar Yoelizar.
Ditambahkan Kebid manfaat rujukan BPJS cabang Payakumbuh, Neri Eka Putri, sampai dengan saat ini, secara nasional jumlah masyarakat yang telah mengikuti program JKN-KIS mencapai 180 juta jiwa atau lebih dari 70% dari jumlah proyeksi penduduk Indonesia di tahun 2017.
Laporan audited akhir tahun 2016 memberikan gambaran bahwa program JKN-KIS sangat dirasakan masyarakat. Ini terlihat dari pemanfaatan kartu BPJS Kesehatan di 2016 secara nasional sebanyak 177,8 juta kunjungan ke fasilitas kesehatan.
Angka kunjungan ini terus meningkat dari tahun 2014 sebanyak 92,3 juta dan tahun 2015 sebanyak 146,7 juta. Total pemanfaatan di 2016 ini terdiri dari kunjungan ke fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas.
Klinik pertama dan dokter praktek perorangan mencapai sekitar 120,9 juta kunjungan untuk rawat jalan di poliklinik dan rumah sakit sebanyak 49,3 juta serta rawat inap 7,6 juta.
“Komitmen pemerintah dalam keberlangsungan program JKN-KIS terwujud penyediaan APBN dalam bentuk iuran bagi 92,4 juta jiwa peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan pemenuhan ketersediaan fasilitas kesehatan. Darimana sumber APBN tersebut, tentu salah satunya dari pajak, “ujar Neri Eka Putri. (ada)