BIJAK ONLINE (Padang)-Koordinator Wilayah (Korwil) Partai Golkar Sumatera Barat Yan Hiksas mengatakan, bahwa partainya sanga mendukung pencalonan Weno Aulia Durin untuk berpasangan dengan Mahyeldi Ansharullah.
“Poitik itu harus realistis dan inilah kondisi dinamika politik Kota Padang jelang Pilwako tahun depan. Dan Golkar tidak mau gegabah dan siap mem back up Mahyeldi-Weno Durin,”ucap Yan Hiksas ketika dihubungi, Minggu, 27 Agustus 2017.
Menurut Yan Hiksan, keputusan tersebut merupakan kesimpulan dari hasil analisa pengurus Partai Golkar seusai partai itu melihat hasil survei yang dilakukan oleh Indo Barometer. "Hasil survei itu pula yang menjadi dasar keputusan Golkar untuk menduetkan Mahyeldi dengan putra Alm Hasan Basri Durin tersebut," kata alumni pesantren Thawalib Padang Pajang ini.
Dukungan yang diberikan Golkar kepada Weno untukmenjadi pendamping Mahyeldi berasal dari aspirasi masyarakat Kota padang yang menginginkan pemimpin yang berasal dari kalangan pengusaha.“Maka Golkar siap menyuarakan aspirasi tersebut dan mengeksekusinya melalui kebijakan partai karena suara Golkar merupakan suara rakyat,” tandas mantan ketua DPD Golkar versi Agung Laksono itu.
Sementara pengamat politik Sumatera Barat Romi Siska Putra menilai dukungan Golkar kepada Mahyeldi Ansharullah harus disikapi dengan bijak oleh PKS.Alasannya, karena wacana Golkar untuk menduetkan Weno Aulia Durin menjadi wakil inkumben sangat strategis bagi pasangan dan kedua partai pendukung tersebut.
“Pasangan Mahyeldi-Weno Durin sangat cocok ini merupakan kombinasi antara inkumben yang telah teruji dengan tokoh yang berlatar pengusaha sesuai dengan aspirasi masyarakat kota Padang,”terang Romi Siska.
Alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) melanjutkan bahwa saat ini PKS harus realistis dengan kondisi politik kota Padang dan Sumbar pada umumnya. Sebab, menurut Romi kota Padang merupakan barometer Sumbar. “Jadi keputusan PKS untuk mencari pendamping Mahyeldi harus benar-benar tepat sebab menentukan masa depan PKS untuk lima tahun kedepan,”kata Romi.
Romi Siska menjelaskan wacana yang belakangan ini tengah mengemuka untuk menduetkan beberapa tokoh yang berasal dari internal menurut Romi adalah keputusan blunder. Sebab, lanjut dia, apabila wacana itu akhirnya di eksekusi kan membuat PKS menjadi musuh bersama di Padang dan di Sumatera Barat.
“Maka dari itu, menurut saya wakil inkumben ada baiknya berasal dari eksternal. Dengan Weno Durin itu sudah seusia dengan kehendak masyarakat Kota Padang,”ucap Romi.
Aktivis KAMMI tersebut memprediksi, apabila Mahyeldi-Weno Aulia Durin jadi berpasangan maka ada nilai tambah bagi inkumben. Sebab, Weno akan mampu meraih suara dari kalangan pemilih pemula yang pada Pilwako lalu merupakan kalangan golput terbesar.. “Weno saya rasa mampu meraih simpati pemilih pemula dan suara mengambang yang pada Pilwako lalu tidak memilih inkumben atau lebih memilih golput,”terang Romi.
Menurut S2 Ilmu Politik UGM itu, dukungan Golkar kepada PKS dalam Pilwako ini disertai dengan menduetkan salah satu kadernya harus disambut positif. Langkah Golkar tersebut sangat menguntungkan kedua belah partai.
“Wacana ini memberi nilai tambah, baik kepada inkumben, kedua partai pendukung dan sangat baik bagi masyarakat Padang karena memang ingin perubahan terutama di sector ekonomi,” tandas Romi.
Menurut data survei Indo Barometer yang didapat media ini, Weno Aulia Durin merupakan salah satu dari lima calon Walikota Padang yang potensial. Uniknya lagi, dari kelima calon tersebut cuma Weno pendatang baru. Artinya, elektabilitas weno langsung melejit meski nama putra Hasan Basri Durin itu baru muncul ke permukaan publik. (dha1)