TABLOIDBIJAK.COM (Kota Pariaman)-- Wawasan kebangsaan di kalangan mahasiswa harus lebih ditingkatkan agar semangat nasionalisme dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak mudah dimasuki ideologi yang bertentagan dengan Pancasila.
Demikian terungkap dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh Burhanuddin, Pariaman, Minggu (20/8/2017). Seminar digelar usai pelantikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIT Syekh Burhanuddin yang diketuai Rio Saputra. Hadir Ketua Yayasan Islamic Center Pariaman Martias Mahyuddin, utusan mahasiswa dari STIE Sumbar, Plt. Ketua STIT Julhadi,MA.
Seminar bertemakan Aktualisasi Kemerdekaan dan Pancasila menampilkan Nara sumber Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Kota Pariaman Jamohor, S.Sos, M.IP, Wartawan dan Penulis Buku Pariaman Dulu, Kini dan Masa Depan Armaidi Tanjung, Wakil Ketua II STIE Sumbar Satria Effendi, M.Pd.I, Tuanku Kuning. Seminar dimoderatori Ketua Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman Zeki Aliwardana, yang juga alumni STIT Syekh Burhanuddin.
Menurut Jamohor, mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa harus terus mengaktualisasikan nilai-nilai kemerdekaan dan Pancasila. Generasi muda harus mengisi kemerdekaan dengan berinovasi, berbuat, bekerja dan berkreatifitas.
“Persaingan global, maka generasi muda harus berbuat, belajar dan terus belajar,” kata Jamohor yang bakal maju menjadi Calon Walikota Kota Pariaman yang disambut tepuk tangan hadirin.
Sementara itu, Armaidi Tanjung menyebutkan, Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dari kelima sila dari Pancasila tersebut, nilai-nilai tergambar dengan jelas. Yakni, sila 1, Ketuhanan Yang Maha Esa diambil dari Q.S Al Ikhlas ayat 1. Sila 2, Kemanusian yang adil dan beradab. Q.S. An-Nisa ayat 135. Sila 3, Persatuan Indonesia dari QS. Al-Hujarat ayat 13. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan. Q.S. As-Syuro ayat 38. Sila, 5 Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Q.S. An-Nahl ayat 90.
“Jika ada pihak yang mempertentangkan Pancasila dengan agama, ya keliru. Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara RI bukanlah agama. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar negara RI yang menjiwai sila-sila yang lain mencerminkan tauhid menurut pengertian iman dalam Islam.
Islam adalah akidah dan syari’ah yang meliputi aspek hubungan manusia dengan Allah dan hubungan antar manusia. Penerimaan dan pengamalan Pancasila merupakan perwujudan dari upaya umat Islam Indonesia untuk menjalankan syariat agamanya,” kata Armaidi Tanjung, yang juga Sekretaris Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kabupaten Padang pariaman.
Menurut Armaidi Tanjung, empat pilar bangsa Indonesia yang meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika perlu terus ditingkatkan pemahamannya di kalangan mahasiswa.
“Sehingga mahasiswa tidak mudah terpengaruh oleh ideologi dan pemikiran dari luar yang dapat mengancam keutuhan NKRI. Karena NKRI didirikan para pendahulu bangsa Indonesia sudah meletakan pondasi bangsa ini dengan baik dan memperhatikan keberagaman dan kemajemukan Indonesia,” kata Armaidi menambahkan. (rel/amir)