BIJAK ONLINE (PAYAKUMBUH)---Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V, Maryadi Utama, berharap dengan normalisasi dan penataan sungai Batang Agam di kota Payakumbuh, mampu menghidupkan ekonomi masyarakat.

"Mudah-mudahan kegiatan ekonomi masyarakat bisa bergulir dengan terlaksananya normalisasi dan penataan Sungai Batang Agam ini. Kontraktor juga sudah kita arahkan agar segera meningkatkan progres fisik, “ujar Maryadi Utama ketika meninjau lokasi pembangunan normalisasi Batang Agam di Payakumbuh, kemarin.

Lokasi di Sungai Batang Agam yang sudah ditata ini, bisa dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi. Master plan pembangunannya dibuat bernuansa seni sehingga nanti juga bisa dimanfaatkan untuk wisata dan olahraga, jelas Maryadi.

Sementara itu, kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Muslim, mengatakan, bahwa kegiatan normalisasi dan penataan Sungai Batang Agam ini dilaksanakan dengan kontrak multiyears, hingga tiga tahun ke depan.

Kegiatan normalisasi dan penataan sungai Batang Agam tahap II ini dilakukan dengan kontrak tahun jamak (multiyears), dari 2017 hingga 2019. Total nilai proyek keseluruhan Rp 195 Milyar, dimana Rp 187 Milyar untuk kontruksi dan sisanya Rp 8 Milyar digunakan untuk supervisi.

“Proyek ini adalah wujud dari keseriusan pemerintah kota Payakumbuh dalam mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Batang Agam dan warga Payakumbuh secara keseluruhan, “katanya.

Program normalisasi dan penataan sungai Batang Agam ini telah berjalan sejak tahun 2015 hingga Semester I tahun 2017. Pemko Payakumbuh telah membebaskan daerah sekitar DAS Batang Agam baik kiri dan kanan aliran sungai sepanjang kurang lebih 4,02 km dengan luas lahan 79.274 m3. Dimana kepada 88 orang pemilik lahan sudah terealisasi pembayarannya dengan anggaran sebesar Rp13,47 Milyar.

Selanjutnya pada semester II tahun 2017, pembebasan lahan sepanjang 2,27 km  yang berada di sejumlah kelurahan diantaranya Tanjuang Gadang Sungai Pinago, Bulakan Balai Kandi, Pakan Sinayan dan Ibuah diperkirakan akan menelan anggaran sebanyak Rp6,02 Milyar lebih.

"Untuk mendukung pekerjaan fisik hingga tahun 2019, masih harus dilakukan lagi pembebasan lahan sepanjang kurang lebih 6 KM lagi dan membutuhkan anggaran sebesar Rp20 Milyar.  Dana ini sudah dianggarkan oleh Pemko Payakumbuh," ujar Muslim.

Sungai Batang Agam merupakan salah satu sungai terpanjang yang melintasi kota Payakumbuh, dengan panjang 15,6 Km. Dan melintasi empat kecamatan pada sebelas kelurahan serta bermuara ke Sungai Batang Sinamar. 

“Sebagaimana tujuan dan sasaran utamanya, kegiatan normalisasi dan penataan tersebut adalah untuk pencegahan banjir, penanganan dan pengamanan, kegiatan konservasi sungai serta pengendalian untuk kerusakan yang terjadi di sungai Batang Agam, “ujar Muslim.

Sedangkan kontraktor yang dipercaya dalam proyek tersebut adalah PT. Wijaya Karya (persero) tbk dan PT Nusa Konstruksi Enginering (NKE)  dengan tanggal kontrak dari 26 Juli 2017 hingga 27 Juli 2019.

Sebelumnya, Ground Breaking secara simbolis, ditandai dengan menghidupkan mesin Backhoe Loader oleh Walikota Payakumbuh menjadi simbol dimulainya kegiatan normalisasi dan penataan sungai Batang Agam untuk tahap selanjutnya. (ada)

google+

linkedin