BIJAK ONLINE (Mentawai)---Menko Maritim Luhut, hadiri langsung acara pengobatan massal yang bekerjasama dengan Korem 032/Wirabraja, PWI dan Artha Graha Peduli dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2018, di Kepulauan Mentawai, Rabu, 7 Februari 2018.
Menteri Maritim Luhut menyampaikan bahwa bakti sosial ini bagus sekali, bersama Artha Graha dan beberapa TNI juga ikut memeriahkan kegiatan ini bersama PWI. "Saya pikir itu bagus sekali, tadi saya melihat ada 1.000 orang lebih yang berobat," ujar Luhut.
Data masyarakat yang berobat, dari Desa Sidomakmur (100 orang), Desa Tuapejat (158 orang), Desa Sipora jaya (100 orang), Desa Bukit Pamewa (100 orang), Desa Goso'oinan (100 orang), Desa Matobek (100 orang), Sauroinu (100 orang), Desa Sioban (100 orang), Desa Mara (100 orang), Desa Nemnemleleu 100 orang), Desa Sikakap (44 orang), dan Desa Siberut (44 orang).
Adapun jenis penyakit yang diteukan dalam bhakti sosial kesehatan tersebut, jenis penyakit poli bedah berjumlah 38 orang, poli psioterapi berjumlah 43 orang, poli umum berjumlah 766 orang, poli gigi berjumlah 48 orang, poli anak berjumlah 33 orang, poli mata berjumlah 189 orang, poli kebidanan berjumlah 29 orang. Jadi, total keseluruhan yang berobat berjumlah 1.146 orang.
"Kami dan Menteri Pariwisata Arief Yahya melihat juga potensi mentawai ini, tadi kita lihat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang sudah kita rencanakan presiden minta akan segera kita wujudkan di pulau siberut," ujar Luhut.
Selanjutnya, kata Luhut, dirinya sudah sepakat, yang pertama sekarang pembangunan atau perpanjangan lapangan terbang di Pulau Sipora, oleh sebab itu dari 800 meter ke 160 meter, sehingga ATR bisa masuk. "disini hampir ada 78 atau 400 titik untuk surfing, sekarang banyak orang asing datang kesini, meningkat sudah 9.000 orang lebih. "Kita ingin bisa sampai 300.000 ribu dengan KEK itu jalan," tegasnya.
Kemudian akan dilanjutkan membuat ekofrenli, jadi listriknya nanti pakai hidro power, karena ternyata ada beberapa hidro power disini. "Kita juga mempertimbangkan, lihat nanti bisa fluding solar panel atau juga mungkin nanti, kalau terpaksa mungkin energi gas, sehingga dengan begitu akan bisa menarik turis banyak," ujar Luhut.
Menteri Maritim Luhut menyampaikan mengenai ikan keramba, disini kalau potensi ikan sendiri itu hampir bisa menghasilkan 7 triliun rupiah, dan itu belum masuk budaya. "Kalau budaya bisa kita kali 4, jadi daerah ini sangat kaya, tadi kami bilang sama bupati kita ingin ini seperti NTT yang kaya dengan garam, dan kita ingin disini kaya ikan dan kaya pariwisata, karna ini surfing itu nombor 2 terbaik di dunia dan sportnya termasuk terbanyak didunia, jadi tinggal dikelola," ujar Luhut lagi.
Selanjutnya, presiden sudah memerintahkan supaya dikelola. "Saya lihat tadi Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, responnya sangat bagus untuk segera kita kerjakan ini. Dan minggu depan bupati dan tim dan juga Pemerintah Daerah (Pemda) tingkat 1 akan kami rapat di Jakarta akan menyelesaikan masalah ini," ujar Luhut.
Sementara itu, kata Luhut Lagi, dirinya bersama Menteri Pariwisata nanti akan kembali ke Padang melalui Kawasan Mandeh. "Kenapa tidak jalan-jalan sudah dari tahun 2015, dan itu juga akan kami rapat di Airport Minang Kabau mencari masalahnya apa, dan diselesaikan. Jadi, saya fikir kalau itu selesai, Sumatera Barat akan tambah cantik dan hebat lagi," tegasnya.
Menteri Maritim Luhut juga menceritakan dalam HPN 2018, tadi malam kami bincang-bincang dengan ketua PWI margiono, bahwa perkembangan teknologi yang begitu cepat, orang Indonesia harus fokus. "Kalau tidak kita akan ketinggalan, orang sudah berjalan begitu efisien, kita jangan bicara perbedaan-perbedaan, mari kita bicarakan kekompakan, persatuan-persatuan untuk membuat Indonesia ini jangan sampai ketinggalan, kita nanti bisa terjajah oleh negara lain," ujarnya sembari menambahkan kita harus mengembangkan teknologi kita, banyak putra putri kita pintar untuk bekerja sama, jadi PWI saya minta tadi malam mari kita bersama-sama, dan margiono sangat antusias mengenai teknologi ini karena beliau sadar betapa teknologi ini untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia. (fardianto)