Bupati Solok, H. Gusmal, memberi arahan pada acara Seminar Nilai-Nilai Luhur Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah (ABS SBK). 

BIJAK ONLINE (SOLOK)-Bupati Solok, H. Gusmal Dt Rajo Lelo, SE, MM, membuka secara resmi Seminar Nilai-Nilai Luhur Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah (ABS SBK). Acara digelar di Ruang Pelangi Arosuka, sejak 1 Desember dan berakhir, Selasa, 20 Desember 2016. 

Selain Bupati Solok, tampak hadir, Plt. Kadis Bappeda, Desmalia Ramadhanur, Pimpinan LKAAM Provinsi Sumatera Barat, Drs. TK. Bgd. H. Moh Later, Unsur Forkopimda, Para SKPD terkait beserta Perangkat Nagari se Kabupaten Solok.

Ketua Panitia Pelaksana acara, Desmalia Ramadhanur  dalam laporannya menyampaikan bahwa 
tujuan dari pelaksanaan seminar ini adalah untuk mensosialisasikan hasil indentifikasi nilai-nilai luhur Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah dalam kehidupan  nagari  yang dilaksanakan di 14 Nagari di Kabupaten Solok dengan jumlah 210 responden. Di mana komposisi responden laki-laki 51 persen dan 49 persen responden perempuan dan 21 persen responden memiliki gelar adat serta 79 persen tidak memiliki gelar adat.

Sementara Bupati Solok, H. Gusmal Dt Rajo Lelo, SE, MM dalam arahannya menyampaikan bahwa berdasarkan visi pembangunan 5 tahun kedepan yang tercantum dalam RPJMDKabupaten Solok Tahun 2016-2021 sesuai dengan perda Kabupaten Solok nomor 4 tahun 2006 untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Solok yang maju mandiri menuju masyarakat madani dalam nuansa ABS-SBK. “Membangun karakter masyarakat sesuai filosofi ABS-SBK didukung oleh Pemerintah (Nagari Adat) kuat dengan meningkatkan peran tungku tigo sajarangan (niniak mamak, alim ulama dan cadiak pandai) dan lembaga sosial kemasyarakatan lainnya,” jelas H. Gusmal. 

Ditambahkan Bupati, diharapkan acara ini bisa mengingatkan kembali adat istiadat adalah merupakan panduan dan pedoman masyarakat Minangkabau dalam kehidupan sehari-hari, baik itu pelaksanaan dan pengalamannya bersumber dari agama dan dipraktekkan dalam nilai-nilai budaya yang diwarisi secara turun temurun. 

“Seiring dengan perjalanan waktu, pelaksanaan nilai-nilai luhur ABS SBK sebagai mekanisme keputusan, khususnya pelaksanaan pembangunan di Nagari mulai ditinggalkan. Nilai globalisasi yang begitu kuat masuk dalam lingkungan Nagari sangat mempengaruhi cara berpikir masyarakat, dengan itu marilah kita sama-sama untuk mengingatkan dan menjaga kampu ng halaman kita dengan agama, program yang telah saya susun seperti Magrib Mengaji dan Subuh Berjemaah Inssallah akan dilaksanakan secepat mungkin,” terang H. Gusmal. Dijelaskan Bupati, Kabupaten Solok telah melaksanakan kajian indentifikasi nilai-nilai luhur Adat Basandi syara’ syara’ basandi kitabullah(ABS SBK) di nagari-nagari Kabupaten Solok, yang bekerjasama dengan Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas.

Untuk itu, Kabupaten Solok harus bisa menjadi pelopor dalam pelaksanaan ABS SBK yang sejalan dengan target RPJMD Kabupaten Solok tahun 2016-2021 melalui peningkatan peran tungku tigo sajarangan.

Dan untuk itu marilah kita sama-sama melakukan untuk Nagari supaya adat istiadat di Kampung halaman kita tidak pudar di telan zaman, dan persyaratan kedepan untuk calon Walinagari harus tau tentang adat istiadat Minang Kabau  (wandy)

google+

linkedin