"Jadi secara materelinialnya, sudah sangat jelas kalau Oesman Sapta Odang basuku Limo Panjang Orang Tigo Ilir Persukuan Limo Panjang, yang sapasukuan jo pak Yan Hiksas," kata Furna Wely anak Nagari Sulit Air, Suku Piliang, yang berdomisili di Kota Padang.
Menurut Furna Wely, dirinya cukup banyak tahu juga dengan keluarga besar Yan Hiksan dan Oesman Sapta Odang, yang cukup banyak di perantauan, seperti Kota Pekan Baru, Riau, Bengkulu, Jakarta dan Pontianak. "Kami urang Sulit Air ko, suko marantau dan ada juga yang tak pernah pulang kampung, alias marantau CIno," kata ibu tiga anak ini.
Kemudian, kata Furna Wely, masyarakat Sulit Air, tak hanya merantau di berbagai provinsi di tanah air, tetapi ada juga yang merantau ke luar negari. "Makonyo, satiok dua tahun sekali, kami yang dirantau pulang kampuang, selain tuk bersilahturrahmi, juga membangun kampuang," kata pengusaha kuliner rendang cita rasa Solok ini.
Kini, kata Furna Wely, Rumah Gadang yang dibangun pak Oesman Sapta Odang, termegah di Nagari Sulit Air. "Kalau jalan-jalan ke Sulit Air, berkunjunglah ke Rumah Gadang pak Oesman Sapta Odang tu," kata pengemar pahlawan nasional Cut Nyak Din ini.
Kalau pak Oesman Sapta Odang tidak orang Sulit Air, kata Furna Wely lagi, untuk apa dia membangun Rumah Gadang di Nagari Sulit Air. "Kami bangga dengan pak Oesman Sapta Odang yang peduli kampung," tambahnya. (PRB)