BIJAK ONLINE (Kota Pariaman)— Wakil Wali Kota Pariaman,Dr.H. Genius Umar, ekspos hasil kinerja Tim PKK Kota Pariaman, di depan Tim penilai kesatuan gerakan PKK  Keluarga Berencana (KB)  Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Kamis, (15/12/2016) siang.

Kegiatan dilaksanakan di Desa Bungo Tanjuang, Kecamatan Pariaman Timur ini juga sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalan ibu-ibu pkk dalam menggerakan dan melaksanakan peningkatan kesehatan serta kesejahteraan masyarakat.

Dalam penilaian tersebut Tim Penggerak PKK Kota  Pariaman telah menjkalankan berbagai program, seperti program keluarga berencana, gerakan lingkungan bersih dan sehat, peningkatan prilaku hidup bersih dan sehat, pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga. 

Beberapa kegiatan inovasi juga telah dilakukan seperti pelaksanaan posyandu terintegritas dengan BKB dan Paud dan pelatihan pengolahan makanan dari hasil pemanfaatan lahan perkarangan.

Ketuam Tim penilai PKK KB Kesehatan Sumatera Barat, mengatakan Tim PKK KB Kes Kota Pariaman, sudah berbuat semaksimal mungkin di dalam mengayomi masyarakat, pekerjaan unutk mensukseskan kegiatan  merupakan tanggung jawab bersama, antara satu sama lain saling bekerjasama.

“Persatuan dan kesatuan, merupakan moda utama di dalam memajukan dan mensukseskan kegiatan tersebut,” ujarnya.

Sementara itu Wakil Ketua Tim PKK KB Kes Kota Pariaman, Ny. Lucy Genius,mengatakan, pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK) meliputi, dasa wisma, tercatat jumlah dasa wisma yang ada 966 buah jumlah dasa wisma yang aktif 966 bh.

Kemudian posyandu, berjumlah posyandu 137 dengan kategori , purnama 89, mandiri 48, jumlah bayi 1156 (352 dari keluarga pra sejahtera dan sejahtera I), jumlah anak balita 8363, revitalisasi posyandu, seperti pengembangan dan pemantapan kader tentang desa/kelurahan siaga dan posyandu.

Selanjutnya penandatanganan komitmen dan kesepakatan dengan kepala desa/kelurahan untuk mendukung peningkatan cakupan imunisasi untuk mendukung desa UCI, pembinaan secara berkala ke posyandu pertemuan kader posyandu dan tokoh agama mengenai imunisasi dari sudut pandang agama, kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).


Tidak ketinggalan, sosialisasi PHBS di masyarakat pembuatan jamban bagi keluarga yang kurang mampu, temu lansia dengan tujuan lansia sehat, mandiri dan bahagia, pemeriksaan kesehatan gratis bagi perempuan,  sosialisasi biopori kepada masyarakat.

Terakhir penandatanganan bersama tidak merokok dalam ruangan, penyuluhan akibat rokok bagi masyarakat, refresing/penyegaran pada kader posyandu dan kader bina ketahanan keluarga, pembinaan pada kader tentang pencatatan dan pelaporan (sip 7), pemanfaatan lahan pekarangan seperti penanaman toga dan penghijauan dan pendampingan terhadap masyarakat dalam peningkatan usaha ekonomi produktif. (amir)

google+

linkedin