BIJAK ONLINE (LIMA PULUH KOTA)---Bertahun-tahun tenggelam. Akhirnya kecemasan itu memberikan cahaya seterang-terangnya. Kenapa tidak, jika dihitung dengan jari, puluhan garin dan guru mengaji tak dapat apa-apa. Kini, honor garin mesjid dan guru TPA kembali mendapat gaji.
“Sejak kemimpinan bupati Irfendi Arbi, garin mesjid dan guru TPA kembali dianggarkan honornya. Penderitaan garin dan guru TPA bertahun-tahun itu sudah terobati. Semoga perjuangan bupati Irfendi Arbi menjadi amal ibadah, Amin…“ujar Nur Aini (51) salah seorang jemaah mesjid Al Wustha jorong Tanjungpati, nagari Koto Tuo, kecamatan Harau, dihadapan tim VIII Safari Ramadhan, Senin (29/5) malam.
Dengan hidupnya kebali honor garin dan guru TPA itu, tentunya telah memberikan harapan baru bagi seluruh garin dan guru TPA di Lima Puluh Kota. Kami yakin, perjuangan bupati Irfendi Arbi tidak sampai disitu, masih banyak lagi program yang menjentuh rakyat kecil akan diluncurkannya.
Semua itu, tentu butuh dukungan semua pihak, utamanya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, dan DPRD sebagai penyambung lidah masyarakat. Dalam satu tahun ini, warga Lima Puluh Kota telah mulai mengecap apa yang diluncurkan pemerintah daerah saat ini.
Keyakinan kami terhadap pemerintahan sekarang, barangkali tahun depan, keluhan masyarakat akan berkurang. Bisa jadi keluhan itu akan berganti dengan ucapan terima kasih, karena pemerintah serius menyikapi berbagai keluhan masyarakat.
“Satu lagi yang dirasakan warga Lima Puluh Kota, dua tahun belakangan bantuan mesjid masih Rp2,5 juta, kini naik menjadi Rp10 juta. Artinya, perhatian bupati Irfendi Arbi tidak hanya memandang pembangunan insfrasruruktur saja, pembangunan akhlak dan moral juga diprioritaskan, “sebut Nur Aini dengan senang hati.
Nada yang sama, juga dilontarkan ketua mesjid Al Wustha Syarkawi (78), dengan naiknya bantuan mesjid pada bulan ramadhan tahun ini menjadi Rp10 juta, ini merupakan sitawa sidingin bagi warga Lima Puluh Kota, karena dengan jumlah sebanyak itu dapat dimamfaatkan untuk pembangunan mesjid.
“Kondisi mesjid Al Wustha memang membutuhkan dana banyak untuk pembangunan tempat wuduk dan WC. Kami rasa tidak banyak lagi dana yang harus dikumpulkan. Mudah-mudahan bantuan tersebut langsung dimamfaatkan sesuai kebutuhan dan Rencana Anggaran Belanja (RAB), “ujar Syarkawi.
Sementara itu, ketua tim VIII Safari Ramadhan Deki Yusman, menyebutkan, kami mendapat informasi, TPA di mesjid ini banyak mencetak para santri, bahkan setiap tahun melahirkan para santri. Ini harus dipertahankan, kapan perlu tingkatkan, sehingga Lima Puluh Kota tidak sulit lagi mencari qori-goriah untuk perlombaan tingkat propinsi dan nasional.
“Kita semua telah melihat dan merasakan gebrakan pemerintah daerah sekarang, seperti yang didampaikan Nur Aini, masyarakatlah yang menilai keseriusan pemerintah daerah untuk mempertebal keimanan dan memperdalam aqidah. Artinya, pemerintah serius, masyarakat hanya tinggal bersemangat, “ujar Camat Harau. (Nura)