BIJAK ONLINE (Kota Pariaman)—Honor Perangkat Desa Di Kota Pariaman, hanya Rp. 30.000, perhari untuk 1 bulan Rp. 900.000, di bawah gaji buruh Sumatera Barat yang telah ditetapkan Gubenur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, untuk Tahun 2017 Rp. 1,9 juta lebih. Akibat rendahnya honor perangkat desa, sehingga ada diantara perangkat yang jarang masuk kantor, kecuali ketika terima honor.
Hal itu diungkapkan Kepala Urusan (Kaur) Pemerintahan Yuliasma, A.Md didampingi rekannya Kaur Umum, Nilam Sari, kepada Bijak Online Senin, (22/5/2017) di ruang kerjanya.
Dikatakan, struktur di Kantor Desa, Kades, Sekretaris Desa (Sekdes) Perangkat 3 , Kaur Pemerintahan, Kaur Umum dan Kaur Pembangunan, tanpa staf sama sekali, termasuk petugas kebersihan, penutup dan pembuka kantor tidak ada sama sekali. Kemudian Kepala Dusun sesuai dengan kondisi desa masing-masing, khusus untuk Desa Balai Kuraitaji ada 3 kepala ndusun.
Lebih jauh disampaikan Yuliasma dan Nilam Sari, sejak 8 bulan belakang Kepala Desa Balai Kurai Taji mengalami stroke dan tidak bisa masuk kantor secara rutin, kecuali apabila diberi tahu untuk tanda tangan surat, baru dia bisa datang. Kemudian dari 3 Kaur, hanya 2 yang rutin masuk dan Sekdes yang sudah diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Kalau bisa kami berharap kepada Pemko Pariaman, untuk dapat meninjau ulang kembali Perwako tentang penghasilan tetap kepala desa dan perangkat desa Tahun 2017,” ujarnya.
Dijelaskan Yuliasma dan Nilam Sari, jumlah Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun 2017, untuk Desa Balai Kuraitaji Rp. 1,4 milyar lebih. Rinciannya, Dana Desa (DD) Rp. 773.330.777. Sedangkan Alokasi Dana Desa (ADD) Rp. 707.910.658. Naik dari Tahun 2016, Dana Desa (DD) Rp. 604.390.136. Kemudian Alokasi Dana Desa (ADD) Rp. 622.913.102.
Pada tahun anggaran 2016 Dana Desa (DD) dipergunakan untuk beberapa kegiatan, Pembukaan dan Pelebaran Jalan Dusun 3, dari jalan setepak menjadi lebar, 3,5 meter dengan panjang 168 meter dan menghabiskan biaya sebanyak Rp. 209.936.720. Jalan ini menghubungkan dengan desa tetangga dan sekaligus untuk memperlancar arus lalu lintas dan untuk memudahkan membawa hasil pertanian masyarakat.
Untuk pelebaran badan jalan, masyarakat dengan suka rela mengorbankan sawah mereka untuk dijadikan badan jalan tersebut, tanpa ada ganti rugi. Disamping itu, kiri kanan, badan jalan dipasang batu sebagai pembatas dengan sawah, sehingga terbentuk badan jalan.
Pada sisi lain dijelaskan Yuliasma pada Tahun Anggaran 2016 Dana Desa (DD) Desa Balai Kuraitaji terpotong dari atas, sebanyak Rp. 53 juta. Disebabkan pada Dana Desa (DD) Tahun 2015 ada yang menjadi Silva sebanyak Rp. 116. 109.680.
Perempuan yang mengaku sudah bekerja di Desa Balai Kurataji sejak Tahun 2013 ini menambahkan, kegiatan fisik Tahun 2016 Pembangunan Jalan Rabat Beton Dusun 1 jalan komplek perumahan dengan volume 50 meter dan anggaran Rp. 30.811.200. Setelah itu Pembangunan Jalan Cor beton Dusun 2 dengan anggaran Rp. 99.271.836.
Pekerjaan jalan Dusun 2 ini, tidak bisa dilaksanakan sepenuhnya, karena terkendala masalah tanah warga yang terpakai dari anggaran sebanyak itu hanya yang terpakai Rp. 40 juta rupiah. Setelah itu Pembangunan Penutup Bandar Dusun 1, dengan anggaran Rp. 87.539.855 dengan volume 84 meter.
Selanjutnya, pembangunan saluran Drainase (tali bandar) Dusun 1 dengan volume 260 meter, anggaran yang disediakan Rp. 173.756.773. Terakhir pembangunan Drainase Dusun 2, sumber dananya dari Silva tahun 2015 sebanyak 116.109.680, volume kegiatan 134 meter.
Sedangkan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk operasional kantor dan honor-honor, tunjangan kades, sekdes, kaur, kadus dan rehab kantor serta belanja barang habis pakai.
“Walau pun honor sebagai perangkat desa naik pada tahun 2017 menjadi Rp. 900 ribu perbulan, tapi sudah masuk bulan Mei, masih belum cair dan masih menghutang kesana kesini untuk kebutuhan harian,” tutur Yuliasma dan Nilam Sari mengakhiri. (amir)