BIJAK ONLINE.Com (LIMAPULUH KOTA)---Inovasi digital pada saat ini, memberikan kejutan-kejutan dan tata cara baru dalam berhimpun dan berkreasi. Satu hal yang pasti, kita harus tetap mendahulukan kepentingan bangsa ditengah gempuran lawan-lawan yang bisa jadi makin tak kasat mata. justru itu, masyarakat diminta untuk terus mewujudkan pemerataan pembangunan berkeadilan sosial.
Semoga kita semua bisa meniliti ombak besar perubahan digital dengan selamat dan sentosa dan berbuah manis bagi orientasi pelayanan kepada masyarakat. Hanya dengan semangat untuk tidak meninggalkan seorang pun tercecer dalam gerbong pembangunan, maka negara ini akan jaya.
Hal tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (RI), Rudiantara, yang dibacakan Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi, ketika peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke 109 tahun 2017, sebagai inspketur upacara, bertempat di Gor Singa Harau, Senin (22/5) pagi.
Kegiatan nasional tersebut, diikuti ratusan peserta upacara diantaranya, personil TNI Kodim 0306/50 Kota, Personil Kepolisian dari Polres setempat, Aparatur Sipil Negara(ASN), pelajar, Mahasiswa, anggota muspida, pimpinan SKPD dan sejumlah undangan lainnnya.
Dalam Pidatonya, bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi, menyebutkan, semangat kebangkitan Nasional tidak pernah memudar, namun justru semakin menunjukkan urgensinya bagi kehidupan berbangsa. Padahal, semangat itu sudah tercetus setidaknya 109 tahun yang lalu ditandai dengan berdirinya Boedi Oetomo, namun sampai sekarang tetap sangat ampuh menyatukan dan menyemangati gerak kita sebagai bangsa.
Menurutnya, betapa tidak mudahnya para pendahulu merajut angan keindonesiaan saat itu, ketika infrastruktur transportasi dan komunikasi masih terbatas. "Presiden Joko Widodo pada awal tahun ini telah mencanangkan penekanan khusus pada aspek pemerataan dalam semua bidang pembangunan. Bukan berati sebelumnya kita abai terhadap aspek ini. Malah sejak awal, dalam program nawacita yang disusun pemerintahan, aspek pemerataan mendapat porsi perhatian yang sangat tinggi,"jelasnya.
Dikatakannya, pemerataan pembangunan antar wilayah hendak diwujudkan dengan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. "Presiden meminta aparat penyelenggara negara bekerja keras menurunkan indeks kesenjangan tersebut melalui berbagai langkah multidimensi," sebutnya.
Diakui Menteri, persoaalan pemerataan hampir merupakan masalah semua bangsa. Bahkan negara-negara maju pun berkutat dengan isu kesenjangan yang sama, beberapa bahkan mencatatkan indeks yang lebih tinggi, lebih senjang dibandingkan Indonesia.
"Namun bagi kita mewujudkan pemerataan yang berkeadilan sosial juga menjadi perhormatan terhadap cita-cita para peletak dasar bangunan kebangsaan yang menginginkan tidak ada jurang yang mebatasi kesejahtraan penduduk. Bagi kita, kebangkitan Nasional hanya akan berarti jika tidak ada satu anak bangsapun yang tercecer dari gerbong kebangkitan tersebut," ujar bupati.
Dikatakannya, yang menjadi tema Harkitnas tahun ini adalah pesan yang tepat dan seyogyanya tidak hanya tertanam dalam hati, namun juga segera diwujudkan melalui strategi, kebijakan dan implementasi dalam pelayanan kita kepada masyarakat dan bangsa. " Pemerintah terus berupaya meningkatkan aspek pemerataan di segala sektor," sebutnya.
Dijelaskannya, satu abad lebih sejak organisasi Boedi Utomo digagas telah memunculkan dimensi baru dalam lenscap sosial budaya seluruh umat manusia. "Perubahan besar telah terjadi, kalau kita rangkum dalam satu kata mungkin kata digitalisasi adalah kata yang tepat untuk ini. Berkah digitalisasi yang paling nyata hampir terjadi di setiap sektor," sebut bupati Irfendi Arbi. (Nur Akmal)